Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0

Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0
Webinar "Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0" (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT, Samsul Widodomengatakan, ada sekitar 70% pengguna internet di Indonesia. Jumlah yang bisa dibilang besar tersebut tentu akan membantu keberlangsungan program Smart Village dari pemerintah.

“Pemerintah saat ini memiliki program yang bertajuk Desa Digital untuk 1000 Desa yang menggunakan dana APBD. Program ini diharapkan mampu menghilangkan atau meminimalisir adanya kesenjangan antara desa dan kota maupun antar desa itu sendiri,” kata Samsul, dalam keterangan diperoleh Sabtu (14/5).

Pakar Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan dari IPB, A Faroby Falatehan mengatakan, jika perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Faroby juga mengatakan, jika presiden sudah mengemukakan untuk memanfaatkan dan mengembangkan teknologi sejak tahun 2003.

“Pengembangan tersebut bertujuan untuk mempermudah kegiatan masyarakat Indonesia kedepannya. Teknologi sangat membantu masyarakat dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah kemudahan dalam melakukan transaksi. Sistem teknologi ini dapat mempermudah dalam aspek administrasi seperti pembuatan KTP, SIM, dan lain-lain,” sebutnya.

Disampaikan Faroby, pesatnya penggunaan teknologi informasi dalam seluruh aspek kehidupan mulai dari lingkungan pemerintah sampai dengan masyarakat telah mendorong beberapa kota di Indonesia untuk menerapkan keterhubungan pemanfaatan teknologi informasi yang ada, berupa integrasi elemen-elemen kota untuk mendukung kesinambungan kehidupan perkotaan berbasis teknologi informasi atau bisa disebut dengan smart city.

“Penerapan teknologi atau smart city di Indonesia telah dimulai dari tahun 2001 dengan adanya instruksi presiden untuk menggunakan telematika di Indonesia hingga berkembang secara perlahan dan bertahap sampai saat ini,” ujarnya.

Pengembangan suatu kota menjadi sebuah smart city sejalan dengan program pemerintah melalui Bappenas, yang telah menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Tercatat telah ada pengembangan 7 kawasan metropolitan saat ini, 5 kawasan metropolitan baru, 10 kota baru publik, 20 kota otonom, dan 39 pusat pertumbuhan baru.

Adapun Indikator dari terciptanya Smart City yaitu Smart Economy, Smart People, Smart governance, Smart mobility, Smart Environment, dan Smart living. Selain Smart city, ada juga konsep Smart Village atau yang biasa disebut desa digital. Desa Cerdas merupakan konsep baru pembangunan pedesaan melalui solusi cerdas untuk mendukung transformasi jangka panjang desa menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Sebuah desa dianggap sebagai Desa Cerdas jika mampu menyediakan layanan jangka panjang pada aspek kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua bagian masyarakat desa sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Anggota Komisi I DPR RI dan Wakil Ketua MPR RI, Prof. Syariefuddin Hasan, menyambut baik dan sangat mendukung program pemerintah, yaitu pembangunan pedesaan menuju Indonesia 4.0. Hal ini merupakan program dari Kementerian Desa PDTT untuk mewujudkan desa digital. Generasi muda sangat diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk mewujudkan ini.

Secara khusus Syariefuddin memotivasi pada generasi muda untuk betul-betul memanfaatkan teknologi untuk kemajuan Indonesia terlebih saat ini sedang menghadapi Industri 4.0 dan tidak lama lagi menghadapi 5.0.

“Generasi milenial memiliki sifat tidak mudah menyerah, menyukai tantangan dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan sangat baik, maka dari itu beliau secara khusus menyampaikan kepada generasi muda Indonesia untuk segera memulai berkontribusi untuk kemajuan negara ini dengan cara memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia terutama teknologi untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” tandasnya.

(RZD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi