Keamanan Digital: Tips dan Trik Hindari Penipuan Daring (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya mengatakan, arus kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positifnya adalah membantu segala bentuk aktivitas masyarakat, baik dalam aspek pekerjaan, aktivitas bisnis, pendidikan, pelayanan masyarakat, hingga kesehatan.
Namun, kemajuan teknologi ini tidak serta-merta menjamin keamanan setiap pengguna. Cyber crimemakin marak terjadi sejalan dengan aktivitas daring itu sendiri. Berbagai macam motif penipuan yang digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab telah banyak memakan korban.
“Masyarakat harus mampu meningkatkan pengetahuan tentang hal apa saja yang harus dilindungi, jangan mudah percaya dengan berita-berita yang ada di media sosial, groupchat, apalagi bila harus melakukan transaksi keuangan tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Menurut beliau, pembentukan karakter masyarakat yang cerdas, teliti, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi adalah tugas besar bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” katanya, Jumat (27/5).
Oleh karena itu, Riefky mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menggelorakan semangat cerdas digital. “Masyarakat harus kritis memilih dan memilah informasi yang ada di internet, serta menciptakan budaya aman, etis dan cakap di dunia digital,” ujarnya.
Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, saat ini kita sedang menghadapi era teknologi digital yang sangat pesat, selain membawa dampak baik, masifnya penggunaan internet di Indonesia juga membawa serta berbagai resiko, seperti penipuan online, hoax dan cyber bullying. Risiko tersebut kemudian diperparah oleh indeks literasi digital masyarakat Indonesia yang masih rendah.
Oleh karena itu, peningkatan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas literasi digital, agar masyarakat mampu memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna.
Kominfo juga mengupayakan untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia dengan cara mengadakan pelatihan literasi digital yang berbasis 4 pilar utama, yaitu kecakapan digital, budaya digital dan keamanan digital.
“Peningkatan literasi digital tersebut merupakan tugas yang besar, sehingga diperlukan dukungan dari segala pihak agar dapat meningkatkan literasi digital dan terciptanya talenta digital yang siap mewujudkan Indonesia Digital Asian,” sebutnya.
Sekretaris Generasi Pesona Indonesia Wilayah Aceh, Muhadzdzier M Salda, mengungkap bahwa penipuan online sangat banyak terjadi di berbagai macam e-commerce atau situs jual beli online.
Pesatnya kemajuan teknologi saat ini meningkatkan resiko terjadinya penipuan online. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan internet yang tidak disertai dengan kemampuan literasi digital yang baik.
“Semakin hari modus atau motif penipuan online semakin beragam, seperti phising, money mule, pharming, sniffing, dan social engineering,” ujarnya.
Muhadzdzier juga memberikan tips dan trik untuk terhindar dari penipuan daring, diantaranya adalah dengan cara membuat password yang kuat dan aman, mengaktifkan verifikasi dua langkah, merahasiakan kode OTP, tidak posting data pribadi ke media sosial, mewaspadai link spam, dan yang terpenting adalah memperkuat literasi digital.
Namun, apabila masyarakat sudah terlanjur terkena modus penipuan online, masyarakat harus cepat lapor ke pihak yang berwewenang dan menyiapkan bukti-buktinya.
“Kewaspadaan masyarakat ketika berselancar di internet harus ditingkatkan dan yang paling penting adalah memperkuat literasi digital agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena penipuan online yang makin marak,” tandasnya.
(RZD)