Aceh Siap Gunakan Motor Listrik Sebagai Kendaraan Operasional

Aceh Siap Gunakan Motor Listrik Sebagai Kendaraan Operasional
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengendarai motor listrik produksi dalam negeri di Anjong Mon Mata Meuligoe Gubernur Aceh, yang dibagikan kepada 23 kabupaten/kota di Aceh, Jumat (27/5) (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyatakan dukungannya untuk penggunaan kendaraan listrik di setiap instansi di bawah Pemerintah Aceh. Keseriusan Pemerintah Aceh untuk menggunakan motor listrik diwujudkan dalam acara penyerahan kendaraan roda dua listrik untuk kebutuhan operasional petugas pengumpul data perindustrian dan survei kebutuhan pokok di Aceh, Jumat (27/5).

Penyerahan berlangsung secara simbolis di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh kepada 23 kabupaten/kota di Aceh.

“Untuk itulah, pada hari ini Pemerintah Aceh menyerahkan sepeda motor khusus yang akan digunakan para petugas pengumpul data dan survey di lapangan. Sepeda motor yang diberikan ini jenisnya adalah kendaraan listrik buatan dalam negeri,” ujar Nova.

Nova menyebutkan, latar belakang pemilihan kendaraan listrik ini yaitu untuk menghemat biaya dan mempermudah kinerja, juga sebagai bentuk apresiasi kepada karya anak bangsa.

Selain itu, penggunaan sepeda motor ini juga disebut sebagai bentuk pengenalan kepada masyarakat Aceh tentang kendaraan hemat energi dan bersih lingkungan.

“Dengan demikian nantinya kita siap berpartisipasi mendukung operasional seluruh kendaraan bertenaga listrik di Indonesia pada tahun 2050,” kata Nova.

Ia juga mengharapkan setiap instansi di bawah Pemerintah Aceh mulai mengubah pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik.

PLN Unit Induk Wilayah Aceh menyatakan kesiapannya untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di Aceh. Senior Manajer Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UIW Aceh, Yasnedi, mengatakan saat ini PLN sangat siap dalam menyongsong era kendaraan listrik.

“Pasokan listrik PLN surplus 7 Gigawatt secara nasional. Sedangkan di Aceh, dengan dukungan pembangkit berkapasitas 2 x 80 Megawatt di Nagan Raya dan 235 Megawatt di Arun, kebutuhan listrik di Aceh sudah tercukupi. Apalagi, di tahun 2023 akan ada penambahan pembangkit di Nagan Raya 3 dan 4 sebesar 2 x 200 MW, maka produksi daya listrik di Aceh sudah lebih dari cukup,” kata Yasnedi.

PLN juga memperkuat infratruktur kelistrikan sebagai upaya mendukung kendaraan listrik. Yasnedi mengatakan saat ini Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) telah disiapkan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Untuk di Aceh saat ini sudah terpasang 251 unit SPLU yang tersebar diseluruh kabupaten/kota dan juga sudah ada 1 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang berlokasi di kantor PLN Unit Induk Wilayah Aceh.

"Ini akan kita tambah seiring dengan bertambahnya pengguna kendaraan listrik di Aceh,” ujar Yasnedi.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi