Syahrul M Pasaribu disambut warga Paluta dan Tapsel (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Paluta - Ratusan warga desa di Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) dan Tapanuli Selatan (Tapsel) menyambut kunjungan tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Syahrul M Pasaribu di Desa Mananti, Kecamatan Padang Bolak, Paluta.
Sambutan ratusan warga Desa Mananti, Paran Padang, Rahuning Jae, Paluta, dan Desa Mandalasena, Dusun Rahuning Julu, Kabupaten Tapsel itu, dilakukan secara adat dengan mangulosi politisi senior Golkar itu sesampainya di desa tersebut.
Syahrul bersama rombongan harus menempuh perjalanan lebih kurang 4-5 jam dari Kota Padangsidimpuan dengan kondisi sebagaian rusak berat.
Selain itu, Syahrul M Pasaribu dan rombongan harus menyeberangi derasnya air Sungai Batang Pane dan beberapa anak sungai untuk sampai ke Desa Mananti.
Syahrul M Pasaribu dan Majarin Harahap, pejabat ESDM Provinsi Sumut, Camat Padang Bolak, Tunas Harapan Siregar bersama Kepala Desa Mananti, Parlindungan Simamora, meninjau turbin listrik PLTMH yang akan menerangi tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel.
Kepala desa dari tiga desa di wilayah Kabupaten Paluta dan kepala dusun wilayah Tapsel, mengucapkan terima kasih kepada Syahrul M Pasaribu yang menjadi inisiator pembangunan PLTMH di wilayah itu.
“Kami atas nama masyarakat tiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel, mengucapkan terima kasih kepada Syahrul M Pasaribu, karena menjadi inisiator dan pemrakarsa pembangunan PLTMH,” kata Adam Simamora, Kades Paran Padang didampingi Kades Mananti, Parlindungan Simamora, Kades Rahuning Jae, Safar Simamora dan Kades Mandalasena Torus Rambe, Selasa (31/5).
Dikatakan, ratusan masyarakat di wilayah itu bisa merasakan jaringan listrik melalui PLTMH, karena adanya usul dari Syahrul M Pasaribu yang saat itu masih aktif sebagai Bupati Tapsel yang juga Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut itu.
“Yang paling membanggakan lagi, meski beliau sudah tidak menjabat, atas permintaan kami, beliau masih bersedia tetap aktif berjuang hingga PLTMH terealisasi di kampung ini, sehingga sudah dua kali mengunjungi desa kami ini,” ujarnya.
Mereka mengharapkan, Syahrul untuk tetap berkiprah dalam pembangunan serta siap membantu merealisasikan cita-citanya.
Sementara itu, Syahrul M Pasaribu yang juga Penasehat KAHMI Sumut itu mengatakan, program pembangkit listrik PLTMH sejatinya diusulkan pada 2019.
“Saat itu saya masih aktif sebagai Bupati Tapsel. Oleh pemerintah provinsi, usulan itu langsung ditampung di APBD tahun 2020, karena wabah Covid-19, pembangunan PLTMH ditunda dan kembali dianggarkan pada tahun 2021,”ungkapnya.
Pada awalnya kata Syahrul, turbin PLTMH tersebut rencananya dibangun di Dusun Rahuning Julu, Tapsel, namun karena berbagai alasan dan pertimbangan teknis seperti debit air, akhirnya turbin tersebut dibangun di Desa Mananti Paluta.
Andaikan saat itu turbin dibangun di Dusun Rahuning Julu Tapsel, masyarakat yang ada di tiga desa di Paluta akan tetap menjadi penerima manfaat dari PLTMH,” katanya.
Kasi Energi dan Ketenagalistrikan ESDM Provsu Majarin Harahap menjelaskan, diawal pengusulannya oleh Pemkab Tapsel, PLTMH tersebut rencananya dibangun dengan anggaran Rp2,9 miliar lebih, namun, setelah adanya perubahan menjadi Rp2,7 miliar, karena wabah penyakit Covid-19.
Menurutnya, kehadiran PLTMH yang mengaliri 109 Rumah dan 11 Fasilitas Umum ini sangat berguna bagi masyarakat, sebab anak-anak desa tersebut tidak perlu lagi menggunakan lampu teplok sebagai sarana belajar.
“Kepada seluruh anak-anak tiga desa dan satu dusun ini, semoga bisa lebih giat belajar. Saya yakin akan ada pemimpin-pemimpin baru yang lahir dari desa ini di masa yang akan datang," ujarnya.
(HIH/RZD)