Ade Jona Prasetyo dukung ajakan Jokowi tingkatkan bisnis pangan dan energi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta — Presiden Joko Widodo menghadiri acara HUT 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Jumat (10/6).
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengingatkan kepada seluruh pengusaha HIPMI yang hadir bahwa kenaikan harga pangan dan energi saat ini merupakan peluang.
“Yang berkaitan dengan pangan itu hati-hati ke depan. Tetapi juga menjadi peluang bagi para pengusaha, terutama anggota HIPMI untuk masuk ke bidang-bidang ini. Pangan, energi ini adalah peluang,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, kenaikan harga pangan dan energi ini menjadi persoalan besar yang dihadapi pemerintah. Pasalnya, kenaikan harga energi dan pangan ini akan mengakibatkan inflasi.
Meski begitu, Jokowi menilai kondisi ini dapat menjadi peluang bagi pengusaha di Indonesia.
“Saya mengajak kepada seluruh anggota HIPMI untuk masuk ke bidang ini. Tanam jagung pasti untung karena harga jagung baik,” jelas Jokowi.
Jokowi menyebutkan pemerintah berhasil menurunkan jumlah impor jagung dari 3,5 juta ton di 2017 menjadi 800 ribu ton di kuartal pertama 2022. Saat ini diperkirakan akan terdapat sekitar 13 juta orang yang mulai mengalami krisis pangan di sejumlah negara.
Menanggapi pesan Presiden, Ketua Umum BPD HIPMI Sumatera Utara (Sumut) Ade Jona Prasetyo mendukung ajakan presiden untuk meningkatkan bisnis pangan dan energi. Jona berujar akan mensosialisasikannya kepada para pengusaha lainnya di Sumut.
“Di Sumut sendiri potensi wilayah kita sebenarnya besar tapi belum termaksimalkan. Mungkin memang harus kita sosialisasikan dan gerakkan lagi,” kata Jona.
Lebih lanjut, Jona menyoroti salah satu pangan yang disebutkan presiden dalam sambutannya, yaitu jagung. “Produksi jagung di Sumut sendiri terbesar itu di Kabupaten Karo dan Simalungun,” katanya.
Oleh karena itu, Jona melanjutkan, saat ini Sumut memang terus berupaya meningkatkan produksi karena kebutuhan yang terus meningkat.
“Bukan cuma jagung tapi juga pangan lain yang disebutkan Bapak Presiden. Seperti kedelai yang sentra produksinya di Sumut itu ada di Padang Lawas Utara, Langkat, Padanglawas, dan Padangsidempuan,” sebutnya.
Untuk itu, Jona juga menambahkan, BPD HIPMI Sumut dan BPC HIPMI se-Sumut akan berkolaborasi dengan pemerintahan provinsi Sumut dan kabupaten/kota yang ada di Sumut.
“Supaya lebih maksimal peluang di tiap-tiap kabupaten/kota dan pengaruhnya dapat terlihat untuk perekonomian daerah maupun nasional sampai tahun 2045 nanti,” jelas Jona.
Jona juga berjanji BPD HIPMI Sumut akan menjadi penghubung antara pemerintah dengan para pengusaha ataupun petani agar bisa berkolaborasi dalam menghadapi krisis pangan ini.
“Medan sendiri kan punya program Kolaborasi Medan Berkah yang tentunya pemerintahan kota Medan pasti akan sangat terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi. Sebagai mitra pemerintah, BPD HIPMI Sumut dengan senang hati menjadi penghubungnya,” ujar Jona.
Jona berharap ke depannya pengusaha di Sumut dapat memenuhi harapan Presiden dan bekerja keras menghadapi tantangan-tantangan untuk membangun Indonesia.
“Apalagi hari ini kita merayakan ulang tahun HIPMI ke-50. Usia emas ini harus kita buktikan dengan kuatnya kemampuan enterpreneurship para anggota HIPMI yang bisa membantu menjawab tantangan di daerah masing-masing,” pungkas Jona.
Untuk diketahui, perayaan 50 tahun HIPMI yang diselenggarakan pada tanggal 10-12 Juni 2022 mengangkat tema “Bersama Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Selain itu, HIPMI juga menggelar beberapa acara antara lain HIPMI & APKASI Expo, Museum HIPMI, Business Matching, hingga Indonesian Young Leaders Forum.
(RZD)