Proof, sebuah antologi tiga disk yang mencakup 48 lagu, termasuk hits terbesar septet, solo dan trek yang dipilih oleh setiap anggota, trek yang belum pernah dirilis sebelumnya serta versi demo dan studio dari lagu-lagu yang hanya didengar oleh penggemar secara langsung.

“Kami dengan hati-hati menyelesaikan urutan lagu saat album berbicara tentang sejarah BTS. Saran saya adalah mendengarkan album secara berurutan," kat Suga salah satu personil BTS dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Minggu (12/6)

Untuk menyenangkan para penggemar Amerika, boy band ini mempromosikan perilisan album baru mereka dengan toko-toko pop-up di New York City dan Los Angeles. Fans mengantri dari jam 7 pagi pada hari Jumat untuk menjadi yang pertama membeli barang eksklusif yang dibuat hanya untuk New York.

"Hampir tidak pernah di New York, kebanyakan LA - jadi, bagi mereka untuk melakukannya di sini, itu seperti, harus datang," kata penggemar, Adriana Guzman.

Daniel Ealacios diarahkan ke toko oleh saudara perempuannya di Texas yang berharap saudara laki-lakinya akan mengambilkannya beberapa barang dagangan. T-shirt akan dijual seharga US$55 (S$76), dengan hoodies dengan harga US$120, dan poster US$18.

Grup beranggotakan tujuh orang tahun lalu menjadi band Asia pertama yang memenangkan Artist of the Year di American Music Awards. Pekan lalu, mereka bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih untuk membahas kejahatan rasial yang menargetkan orang Asia.

Band ini memulai debutnya pada 13 Juni 2013, dan sejak itu mempelopori kegilaan K-pop global dengan lirik dan kampanye sosial yang ditujukan untuk memberdayakan anak muda.

Tetapi basis penggemar mereka meluas ke demografi yang lebih tua, mengikat daya beli mereka ke generasi yang paham Internet yang memanfaatkan kekuatan media sosial.

November lalu, BTS naik ke panggung untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona dimulai, dengan menggelar konser di Los Angeles. Pada bulan Maret, BTS kembali ke negara asal mereka dengan tiga konser di Seoul.

(CSP)