Tim Sihoda saat melakukam pengumpulan dana dengan menggelar aksi menari selama 12 jam di depan Kantor DPRD Siantar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Pematangsiantar - Simalungun Home Dancer (Sihoda) akhirnya bernafas lega setelah berhasil mengumpulkan dana untuk biaya mengikuti kompetisi di Turki.
Aksi pengumpulan dana ini berhasil dilakukan setelah Tim Sihoda berkolaborasi dengan Yayasan Bane Bergerak (Bagak) menggelar aksi menari selama 12 jam di depan Kantor DPRD Siantar.
Pendiri Yayasan Bagak, Bane Manalu, mengapresiasi aksi gotong royong dari para penyumbang di acara menari 12 jam yang digelar di depan Kantor DPRD Siantar, sehingga mampu mendukung dan mewujudkan mimpi Sihoda untuk tampil di Sitampil, Turki.
"Biaya yang dibutuhkan Sihoda untuk berangkat ke Turki itu kecil kalau dikerjakan secara gotong royong, tapi kalau dibebankan sendiri akan terasa berat. Untuk itu mari kita wujudkan impian kita bersama," ujar Bane Manalu, Senin (13/6).
Bane Manalu yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI mengajak generasi muda Siantar-Simalungun agar senantiasa terus berjuang meraih mimpi meskipun banyak keterbatasan.
"Daya juang itu penting, dan tidak ada pencapaian yang datang tiba-tiba. Jangan hanya bermimpi, tapi harus berani mengeksekusi. Saya doakan Tim Sihoda dan generasi muda Siantar-Simalungun bisa menggapai mimpi meski banyak keterbatasan," katanya.
Tim Sihoda yang dipimpin Laura Sinaga memastikan dengan hasil pengumpulan dana dari aksi menari 12 jam di depan Kantor DPRD Kota Siantar kini telah mampu mencukupi dana bagi timnya untuk mengikuti kompetisi internasional di Turki, yang digelar pada Juli 2022.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu," ujarnya.
Kolaborasi penggalangan dana untuk Sihoda berawal dari pertemuan Bane Manalu dengan Tim Sihoda pada acara diskusi bersama Asosiasi Pegiat Kopi (Aspekop) di Pematangsiantar, sepekan lalu.
Sihoda tampil dalam acara itu dengan harapan bisa mengumpulkan dana dari peserta yang hadir untuk memenuhi kebutuhan mengikuti kompetisi di Turki.
Dari penampilan di acara Aspekop, Sihoda hanya mendapat dana Rp 12.900.000, dan belum mencukupi untuk menutup kebutuhan tampil di pentas internasional di Turki.
Belakangan muncul gagasan Bane Manalu selaku pendiri Yayasan Bagak untuk menggelar aksi pengumpulan dana yang lebih maksimal.
(FHS/RZD)