Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Krueng Aceh

Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Krueng Aceh
Tim SAR gabungan, Senin (13/6) mengevakuasi jasad bocah laki-laki berusia 8 tahun yang hilang terseret arus dan tenggelam saat berenang di Krueng Aceh (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Rijalul Fikri, bocah berusia 8 tahun yang tenggelam saat berenang di sungai Krueng Aceh pada Minggu (12/6) akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Senin (13/6).

Jasad warga Desa Tanggul, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh itu ditemukan terapung sekitar pukul 12.30 WIB. Korban ditemukan sekitar lebih kurang 700 meter dari lokasi kejadian ke arah hilir sungai.

"Korban berhasil ditemukan sekitar 700 meter dari LKP ke arah hilir sungai pada pukul 12.30," ujar Kepala Basarnas Banda Aceh, Budiono.

Ia menyebutkan, jasad korban ditemukan mengapung di pinggir sungai Krueng Aceh pada pencarian hari kedua. Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Kini, jenazah korban telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dilakukan fardhu kifayah.

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR ini akhirnya ditutup dan masing-masing kesatuan kembali ke tempat. Operasi ini juga melibatkan pihak Dit Polairud Polda Aceh, Polsek dan Koramil Kuta Alam, BPBA, RAPI serta masyarakat setempat.

Diberirakan sebelumnya, Rijalul Fikri, seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun, warga Desa Tanggul, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh dilaporkan hilang terseret arus sungai saat berenang di Krueng Aceh pada Minggu (12/6).

Korban terseret arus sungai terjadi sekitar pukul 11.10 WIB. Saat ini, tim SAR gabungah sudah turun melakukan pencarian keberadaan Rijalul Fikri.

Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono mengatakan sekitar pukul 11.20 WIB, pihaknya menerima informasi dari anggota Polsek Kuta Alam tentang musibah tersebut. Kemudian langsung mengerahkan Tim Rescue menuju LKP menggunakan Rescue Carrier untuk melakukan pencarian.

Tim gabungan tersebut dilengkapi satu unit LCR atau perahu karet, peralatan SAR Air, peralatan selam, peralatan komunikasi dan responder bag serta APD Covid-19.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, sekitar pukul 11.10 WIB korban bersama dua orang temannya bermain di pinggir tanggul sungai Krueng Aceh. Lalu mereka mandi-mandi di sungai tersebut," ujar Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono, dalam keterangannya.

Menurutnya, salah seorang teman korban sempat melarang korban mandi sambil meloncat karena tahu bahwa korban tidak dapat berenang, namun korban tetap meloncat sehingga korban terseret arus sungai.

Korban sempat terlihat beberapa meter dari tempat terakhir korban meloncat, namun korban hilang dibawa arus sungai. Warga yang mengetahui kejadian tersebut sempat berupaya mencari, namun belum berhasil.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi