Pengabdian di Sorik Merapi. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Madina - Berbagai macam tanaman pertanian tumbuh dengan subur di Kabupaten Mandailing Natal, karena itu dalam jangka panjang kabupaten ini merencanakan untuk menjadi daerah agrowisata yang sekaligus sebagai salah satu pusat agrobisnis di Provinsi Sumut.
Demikian Ketua LPPM USU, Prof. Dr.Tulus Vor, Dipl, Math, M.Si, Ph.D saat menggelar pengabdian masyarakat di Desa Hutanamle Kabupaten Madina, 11-12 Juni 2022.
Perlu diketahui, Sorik Merapi terletak diketinggian 2.145 meter merupakan sentra penghasil tanaman hortikultura seperti sayuran, kentang, tomat, dan cabai. Cabai merupakan komoditas yang layak untuk dijadikan sebagai produk unggulan Kabupaten Mandailing Natal. Menurut BPS Madina dalam Angka (2021), dengan luas panen 394 ha, produksi cabai di daerah ini mencapai 5348.4 ton. Kecamatan Siabu dan Kecamatan Puncak Sorik Marapi masing-masing memproduksi cabai 382.8 ton dan 336.1 ton pada tahun 2020.
Selain komoditas tersebut, kabupaten Mandailing Natal juga menghasilkan buah-buahan. Produksi buah-buahan yang paling besar adalah Durian dengan produksi sebanyak 14341.4 ton. Disamping itu produksi Petai, Jeruk Siam dan Manggis juga cukup tinggi yaitu masing-masing sebanyak 11774.8 ton, 11264.5 ton, dan 11022.2 ton untuk tahun yang sama.
Tanaman perkebunan yang paling dominan di daerah ini adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Selain komoditi perkebunan tesebut, Kabupaten Mandailing Natal juga memiliki potensi dalam pengembangan tanaman Kopi, Kulit Manis, Kelapa, Kemiri, Aren dan Cengkeh. Disamping itu, kekayaan alam dengan sumber air panas (hot spring), udara yang segar, pemandangan dengan hamparan kehijauan menjadikan potensi Sorik Merapi diinisiasi sebagai tempat Eduagrowisata.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menawarkan diri mendampingi masyarakat di Desa Hutanamle, khususnya petani untuk melakukan kegiatan pertanian yang intensif, berkesinambungan dan ramah lingkungan.
Ketua LPPM USU, Prof. Dr.Tulus Vor, Dipl, Math, M.Si, Ph.D menyampaikan USU harus dapat mewujudkan tagline USU sebagai "Transformation towards ultimated", bermanfaat produknya dalam hilirisasi di industri dan bersinergi dengan petani,stakeholder dan masyarakat. Menurut Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D dalam rangka sosialisasi dan pendampingan petani melakukan tiga bentuk kegiatan, seperti Sosialisasi-FGD, Pelatihan bidang pertanian dan menyumbangkan bibit tanaman hortikultura dan paranet untuk melindungi tanaman hortikultura (strawbweri, cabe, sayur, tomat, kentang) dari serangan hama dan penyakit sehingga produktivitas meningkat.
Selanjutnya, Ahmad Yasir Lubis, SP sebagai Kepala Dinas Parawisata Madina menyampaikan Pemda mengapresiasi kegiatan pengabdian USU mengembangkan pertanian dan Eduagrowisata di Madina, semoga sinergitas ini tetap terjalin kemasa depan. Mari membangun pertanian dan wisata di Madina yang secara potensial memiliki sungai, gunung, sumber mata air panas, lubuk larangan, pertanian, variasi tanaman kehutanan, dan industri yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Martabe, marsipature hutanabe", semoga tetap menjadi semangat kita membangun kampung kelahiran kita," tukasnya.
Tambahan lokasi eduagrowisata Sorik Merapi mulai dikenali masyarakat Madina, khusunya anak sekolah,saat dilomasi terdeteksi kunjungan anak-anak Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) Madina, SMP, SMA, mahasiswa,keluarga yang meluangkan waktu untuk menikmati pemandangan, duduk ngopi, petik dan makan buah strawberi di lokasi wisata.
(ARU/BR)