"Kita memang sudah tahu bahwa Pdt. WTP Simarmata mengalami sakit belakangan ini, namun dalam berbagai kesempatan, kita masih melihat beliau beraktivitas di berbagai pertemuan, bahkan memberikan pandangan dan pemikirannya terkait berbagai hal persoalan yang tengah terjadi dewasa ini," kata Naslindo, Sabtu (18/6).

Meskipun sakit, kata dia, ia semangat dan kehadirannya sungguh berarti dan karena itu PIKI sangat berduka.

"Kita kehilangan sosok intelektual Kristen yang memiliki kemampuan kepemimpinan, kecerdasan,sekaligus memiliki religiusitas serta kepedulian sosial. Dengan posisi terakhir sebagai Aggota DPD RI dari Sumatera Utara, menunjukkan kepedulian beliau kepada pembangunan dan kemajuan daerah," tutur Naslindo.

Naslindo lanjut menjelaskan, dalam kedukaan yang dalam, PIKI Sumut, percaya kedaulatan Tuhan melebihi semuanya.

"Kami semua berdoa kepada senior kami ini, tapi rencana dan kedaulatan Tuhan lah yang jadi kepadanya. Maka kepergiaannya adalah berharga di mata Tuhan," ucapnya.

Dia menambahkan, Pdt WTP telah mengakhiri pertandingan Imannya dengan baik. PIKI Sumut mengucapkan belangsungkawa dan turut sepenanggungan kepada keluarga besar yang di tinggal, juga kepada seluruh jemaat HKBP sebagai jemaat yang pernah dilayani.

"Melalui keluarga, kami mengucapkan terima kasih atas pelayanan di masa hidupnya. Kami mengajak para pemimpin Kristen, khususnya para generasi muda, mari kita meneladani apa yang baik dari kehidupan WTP Simarmata, yakni sebagai abdi gereja dan abdi masyarakat. Selamat jalan opung Pdt WTP Simarmata, selamat bertemu dengan Tuhan," tutup Naslindo.

Pdt WTP Simarmata lahir 4 Juli 1954. Mendiang meninggal dunia pada usia 68 tahun. Selain pernah menjabat sebagai Ephorus HKBP dan anggota DPD RI, ia juga pernah menjabat Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sumatra Utara dan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Siantar-Simalungun.

(CSP)