Petani padi di Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Analisadaily/Efendi Lubis)
Analisadaily.com, Dolokmasihul - Petani tanaman padi yang tergabung dalam wadah Kelompok Tani Giat (Poktan Giat) dan Kelompok Tani Makmur (Poktan Makmur) Kelurahan Pekan Dolokmasihul, Kecamatan Dolokmasihul, Serdang Bedagai, mengeluhkan hasil panen padi musim tanam saat ini anjlok drastis akibat pupuk subsidi langka.
“Kelangkaan pupuk subsidi dan melambungnya harga obat-obatan pertanian tanaman padi dibarengi pula munculnya hama ulat dan wereng yang menyerang tanaman padi petani,” ucap petani bernama Hamzah di sela pelaksanaan panen padi di, Kamis (23/6).
Menurut petani lainnya, Ganti, luas areal lahan pertanian padi di Kelurahan Dolokmasihul seluas 60 hektare. Mayoritas petani bukan pemilik lahan, melainkan hanya sebagai penyewa lahan, sehingga untuk menutupi biaya bayar sewa lahan saja sudah tidak cukup.
“Harga pemerintah, pupuk subsidi Phonska Rp 160.000/sak, tetapi langka dan susah didapat, terpaksa kami membeli pupuk non subsidi yang harganya Rp 250.000/sak, bahkan non subsidi ada yang harganya Rp 700.000/sak,” ungkapnya.
Ketua Poktan Makmur, L Dalimunthe mengatakan, pihak pemerintah memang mengurangi jumlah pupuk subsidi yang mereka terima. Artinya banyaknya pupuk disalurkan ke petani dikurangi, tidak seperti diharapkan.
“Namun demikian, jumlah pupuk subsidi pemerintah yang masuk sudah dibagikan ke petani secara merata, sesuai luas lahan yang disepakati. Sehingga tidak ada yang dianak tirikan,” jelasnya.
(FEL/RZD)