Marketing Gathering Bintang Group & Broker

Marketing Gathering Bintang Group & Broker
Marketing Gathering Bintang Group & Broker (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kelompok pengembang properti Sumatera Utara, Bintang Group, menggelar acara Marketing Gathering dengan para broker di Medan pada Kamis (23/6).

Acara dihadiri langsung ketiga founder Bintang Group HM Yulius ST, MM, H. Mhd Zamri Ridwan, SE.MM dan Kabul Hidayat, ST bersama 50 broker baik personal maupun badan usaha di Medan sekitarnya.

HM Yulius ST menjelaskan, tujuan acara Marketing Gathering ini untuk memperkenalkan proyek proyek baru Bintang Group.

"Ini masih sebagian, masih ada lagi proyek-proyek baru lainnya belum kami tampilkan. Hari ini kita menampilkan yang lagi hot, lagi viral, jadi kita sampaikan ke marketing agar mengetahui harga dan promo-promonya apa saja," papar Yulius didampingi Zamri Ridwan dan Kabul Hidayat.

Lanjut Yulius, pada acara ini, pihaknya memaparkan kelebihan dan kemudahan apa saja dari BIntang Group kepada marketing, selain kegiatan ini sekaligus silaturahmi dengan marketer dan broker.

Marketing yang hadir sebagian in house dan freelance.

Adapun rumah yang dipasarkan oleh Bintang Group yaitu Puri Nabawi, Bintang Metro Residence, Puri Bandar Setia, Puri Andara Setiabudi, Bintang Gaperta Mansion, dan Citra Rabbani Asri, yang berlokasi di Medan dan Deliserdang.

"Rumah kita ini ada yang komersil ada yang subsidi, kita mix. Kita komplit. Dari harga yang Rp 150 juta sampai harga yang miliar," ungkap Yulius.

Yulius mengatakan, melalui gathering ini pihaknya menawarkan peluang diskon bagi calon pembeli dan reward bagi broker.

Untuk meningkatkan loyalitas dari broker, Bintang Group pun memberikan komisi penjualan unit mulai dari HP sampai tur ke Eropa serta Umroh.

"Jika lima unit dua lantai laku dalam tiga bulan kita kasi reward tur Eropa atau bagi Muslim boleh pilih Umroh," ujarnya. Inilah menurutnya kemenangan Bintang Group, ada komisi, reward tambahan dan juga kemudahan dalam DP dan biaya akad.

Dalam kesempatan yang sama, HM Zamri Ridwan menerangkan Bintang Group sebetulnya sudah ada sejak lama, sejak 2008.

"Dulu kita Bintang Property, tahun 2008. Sejak itu kita bergabung terus. Kemudian masing-masing kita ada kesibukan tapi memang Bintang Property ini salah satu legend dan menurut saya mumpuni. Artinya gini, kita beberapa kali dapat penghargaan dari Bank BNI karena kita memiliki lokasi terbanyak," ungkapnya.

"Tujuan kita buat seperti ini memang di samping silaturahim juga membina bagaimana supaya bisa mendekatkan karena marketing ini ujung tombak perusahaan. Dengan acara ini mereka akan lebih dekat dengan kita. Mereka akan lebih terbuka. Jadi lebih care," sebut Zamri.

Menurutnya, dengan mengundang mereka, mereka bisa langsung bertemu muka dengan ketiga owner. Tujuan berikutnya, bagaimana melalui pertemuan ini saling berbagi rezeki.

"Bukan penting berapa kita kasi tapi berapa (unit) yang bisa laku. Karena yang berapa banyak laku itu lebih penting daripada berapa besar yang kita berikan," ujarnya.

Yulius menimpali pasar komersil sekarang sedang hits karena momen pandemi sudah berakhir.

"Tadinya orang wait and see, sekarang sudah bernafas lega. Mungkin selama ini karena tidak kemana-mana, tidak berlibur maka uangnya terkumpul. Momen ini kita manfaatkan. Bahkan dari survei yang kami lakukan terbukti banyak konsumen yang membeli cash. Artinya uang orang banyak. Mau sekitar 50 persen perumahan komersil dibeli cash. Sisanya betahap bahkan KPR sedikit," jabar Yulius.

Sementara itu, Kabul Hidayat mengatakan pasar rumah komersil sudah mulai melemah sejak 2014. Pada sat itu mungkin karena banyaknya kebjakan pemerintah, sehingga banyak investor menahan dana, pengusaha wait and see see, semua pergerakan melambat, sehingga perputaran uang di pasar melemah, akibatnya pembelian rumah komersil menurun.

"Kita mengalami hal itu sampai beberapa waktu. Kenapa? Karena waktu itu perimbangan pengembang komersil dengan subsidi itu jauh. Bisa dibilang (rumah) komersil 80 persen (rumah) subsidi 20 persen. Jadi kenapa waktu itu penjualan rumah subsidi tidak tercapai? Karena pengembangnya sedikit. Pengembang komersil lalu ramai ramai membangun rumah subsidi, rumah komersil pun ditinggal. ditambah kondisi pandemi Covid-19," urainya.

Kini dengan sudah melandainya pandemi, pasar rumah komersial mulai "panas". "Kami mengambil momen itu," tegas Kabul.

Menurutnya pemain pasar komersial sebenarnya banyak tapi tidak berada di sana lagi .

"Bintang Group sejak dulu sudah terbiasa membangun ruah subsidi, rumah komersil, rumah mewah , pergudangan, bangun ruko, jadi sangat lengkap. Semua kita bangun dan insay Allah sejak dulu tidak ada perumahan kita yang mangkrak. Jadi ini menjadi kepercayaan bagi customer dan juga bagi tim marketing," imbuh Kabul.

Acara Marketing Gathering ini menurut Kabul akan sering diadakan. "Lebih baik dari sekarang kita mengetahui apa problem di marketing supaya kita bisa meningkatkan penjualan. Gathering akan sering-sering kita lakukan," pungkasnya.

Di akhir acara seluruh undangan yang hadir foto bersama dengan pimpinan dan founder Bintang Group.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi