Kantor HAM PBB: Jurnalis Abu Akleh Sengaja Ditembak, Israel Membantah

Kantor HAM PBB: Jurnalis Abu Akleh Sengaja Ditembak, Israel Membantah
Foto reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin, dipajang di gedung markas Al-Jazeera di Doha, Qatar, 11 Mei 2022. (Reuters/Imad Creidi)

Analisadaily.com, Jenewa - Informasi yang ditinjau kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan pasukan keamanan Israel melepaskan tembakan yang menewaskan reporter Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh pada Mei lalu. Itu bukan tembakan sembarangan dari warga Palestina.

"Sangat mengganggu bahwa pihak berwenang Israel tidak melakukan penyelidikan kriminal," kata seorang juru bicara PBB, Ravina Shamdasani dalam sebuah pengarahan di Jenewa dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (25/6).

Pejabat Israel dan Palestina telah bertukar tudingan atas insiden yang juga menyebabkan adegan kacau di pemakaman Abu Akleh ketika petugas polisi Israel menyerang pelayat.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka berkomitmen untuk menyelidiki kematian Abu Akleh dan meminta pihak berwenang Palestina untuk berbagi akses ke peluru yang membunuhnya.

Shamdasani mengatakan kantor hak asasi PBB telah melakukan "pemantauan" sendiri atas insiden tersebut, dia menolak menggunakan kata "penyelidikan" dan telah memeriksa materi foto, video, dan audio.

Itu juga telah mengunjungi tempat kejadian, berkonsultasi dengan para ahli, meninjau komunikasi resmi dan mewawancarai saksi.

“Semua informasi yang kami kumpulkan, termasuk informasi resmi dari militer Israel dan Jaksa Agung Palestina, konsisten dengan temuan tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari Pasukan Keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh Palestina bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel," katanya.

Otoritas Palestina mengatakan penyelidikannya menunjukkan Abu Akleh ditembak oleh seorang tentara Israel dalam "pembunuhan yang disengaja." Israel membantah tuduhan itu.

Abu Akleh ditembak mati pada 11 Mei ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

"Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada penembakan yang terjadi pada waktu itu dan di lokasi itu," kata Shamdasani.

"Sekitar pukul 06.30, ketika empat wartawan berbelok ke jalan menuju kamp, ????mengenakan helm antipeluru dan jaket antipeluru dengan tanda 'PRESS', beberapa peluru tunggal yang tampaknya bertujuan baik ditembakkan ke arah mereka dari arah tentara Israel. Pasukan Keamanan," ucapnya.

"Satu peluru melukai Ali Sammoudi di bahu, satu peluru lagi mengenai kepala Abu Akleh dan membunuhnya seketika," tuturnya.

Dalam sebuah pernyataan menanggapi pengarahan Shamdasani, IDF bersikeras telah terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina.

"Sejak insiden itu, IDF telah menyelidiki dan meninjau keadaan kematian Abu Akleh," kata pernyataan itu.

“Penyelidikan IDF dengan jelas menyimpulkan Nona Abu Akleh tidak sengaja ditembak oleh seorang tentara IDF dan tidak mungkin untuk menentukan apakah dia dibunuh seorang pria bersenjata Palestina yang menembak tanpa pandang bulu di daerahnya atau secara tidak sengaja oleh seorang tentara IDF," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi