Suryani Paskah Naiborhu: Demokrat Jangan Diskreditkan Jokowi, Gibran-Bobby itu Dipilih Rakyat

Suryani Paskah Naiborhu: Demokrat Jangan Diskreditkan Jokowi, Gibran-Bobby itu Dipilih Rakyat
Suryani Paskah Naiborhu (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut), Suryani Paskah Naiborhu, meminta Partai Demokrat jangan mendiskreditkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya. Jokowi tidak pernah menggunakan tangan pembantunya untuk mendorong anak dan menantunya menjadi kepala daerah.

Demikian ditegaskan Suryani Paskah Naiborhu dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022). Dia menanggapi pernyataan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, di salah satu media online yang menyebutkan bahwa Jokowi menggunakan tangan para pembantunya untuk mendorong anak dan menantunya hingga menjabat kepala daerah.

Suryani menyayangkan statemen yang dikeluarkan oleh Kamhar Lakumani tersebut. Hal ini disebabkan Kamhar membawa-bawa nama Presiden Jokowi dan keluarganya saat mengkritik pihak lain.

"Kamhar mengkritik salah satu tokoh atau ketua umum partai politik yang juga menjabat sebagai menteri, yang menggunakan momen operasi pasar minyak goreng untuk mempromosikan anaknya yang akan ikut dalam kontestasi pilkada pada 2024 mendatang. Dalam statemennya tersebut, Kamhar menyamakan sikap tokoh politik tersebut dengan Jokowi. Sebagaimana kita ketahui, satu putra Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan mantu beliau yang bernama Bobby Nasution, berhasil terpilih sebagai Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan dalam Pilkada beberapa waktu lalu," jelasnya.

Suryani mengatakan, baik Gibran maupun Bobby berhasil menjadi kepala daerah karena dipilih langsung oleh masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang fair dan bukan karena menggunakan kekuasaan Jokowi sebagai Presiden. Artinya keduanya terpilih melalui mekanisme yang sudah ditentukan yakni pilkada.

"Di samping itu, Jokowi juga tidak pernah menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk menggerakkan para pembantunya dalam memenangkan Gibran dan Bobby dalam pilkada," ujarnya.

Jadi, katanya, pernyataan Kamhar terkesan tendensius. Terlebih pernyataan itu tanpa disertai dengan data atau fakta, sehingga terkesan hanya sekadar statemen yang terkesan untuk menyudutkan Jokowi dan keluarganya.

"Sudah seharusnya seorang tokoh politik jangan asal melemparkan statemen tanpa disertai fakta atau bukti. Pernyataan yang tanpa disertai fakta sama saja dengan membodohi masyarakat dan itu harus dihindarkan," ujarnya.

Suryani meminta agar Partai Demokrat dapat berpolitik dengan santun. 'Kalau mau kritik pemerintahan Pak Jokowi ya yang sehat dan membangun. Gunakan budaya timur, " tuturnya.

(NAI/REL/JG)

Baca Juga

Rekomendasi