
LPPM USU Gelar Pelatihan Pestisida Nabati. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Madina - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) mendampingi masyarakat di Desa Hutanamle dengan menggelar pelatihan pestisida nabati guna pengendalian hama tepat guna di Desa Hutanamale, Sorik Merapi Madina, belum lama ini.
Dikatakannya, di lereng pegunungan di Desa Hutanamale Sorik Merapi sangat subur yang dapat ditanami sayuran seperti tomat, cabe, sawi, strawberi, kopi, aren, duren, kayu manis yang tumbuh subur di Kabupaten Mandailing Natal. "Masa akan datang, lokasi ini direncanakan menjadi daerah agrowisata yang sekaligus sebagai salah satu pusat agrobisnis di Provinsi Sumut," paparnya. Menurutnya, Sorik Merapi terletak diketinggian 2.145 meter sentra penghasil tanaman hortikultura, tomat, cabai, kentang, kol, sawi, tanaman agroforestri kopi, aren, kayu manis, duren. Cabai, produk unggul mahal yang naik daun masa kini dikembangkan di Kabupaten Mandailing Natal. Menurut BPS Madina dalam Angka (2021), dengan luas panen 394 ha, produksi cabai di daerah ini mencapai 5348.4 ton. Kecamatan Siabu dan Kecamatan Puncak Sorik Marapi masing-masing memproduksi cabai 382.8 ton dan 336.1 ton pada tahun 2020. Produksi buah-buahan terbesar adalah Durian sebesar 14341.4 ton. Disamping itu produksi petai, jeruk siam dan manggis juga cukup tinggi yaitu masing-masing sebanyak 11.774,8 ton, 11264, 5 ton, dan 11.022,2 ton untuk tahun yang sama. Selain komoditi perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, Kabupaten Mandailing Natal juga memiliki potensi dalam pengembangan Kopi, Kulit Manis, Kelapa, Kemiri, Aren dan Cengkeh. Disamping itu, kekayaan alam dengan sumber air panas (hot spring) di Aek Milas Hutaraja, Sibanggor dengan udara yang segar, pemandangan dengan hamparan kehijauan padi menjadikan potensi Sorik Merapi sebagai Eduagrowisata. Lebih lanjut ia menyampaikan pihaknya berkomitmen mewujudkan tagline USU dan mendampingi hilirisasi produk pertanian ke dunia industri, serta bersinergi dengan petani, stakeholder dan masyarakat. Menurut Tim pengabdian masyarakat USU Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D, dalam rangka sosialisasi dan pendampingan petani melakukan tiga bentuk kegiatan, seperti sosialisasi-FGD, Pelatihan bidang pertanian pembuatan pestisida nabati dari daun, batang,akar tanaman seperti nimba, pepaya, lengkuas, buah naga, bawang putih, sisa sayuran, air beras dan tanaman lainnya yang ramah lingkungan. LPPM USU menyumbangkan bibit tanaman hortikultura dan paranet untuk melindungi tanaman hortikultura (strawberi, cabe, sayur, tomat, kentang) dari serangan hama dan penyakit sehingga produktivitas hortikultura meningkat sebagai lahan wisata berbasis pertanian. Selanjutnya, Ahmad Yasir Lubis, SP sebagai Kepala Dinas Parawisata Madina menyampaikan Pemda mengapresiasi kegiatan pengabdian USU dalam mengembangkan pertanian dan Eduagrowisata di Madina, semoga sinergitas ini tetap terjalin ke masa depan. "Mari membangun pertanian dan wisata di Madina yang secara potensial memiliki sungai, gunung, sumber mata air panas, lubuk larangan, pertanian, variasi tanaman kehutanan, dan industri yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Visi "Mandiri, Kompetitif, Berkeadilan, Bermartabat" dengan tagline " Madina Bersyukur, Madina Berbenah" diperkenalkan Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution, semoga menjadi semangat kita membangun kampung kelahiran," ungkap Ameilia Zuliyanti Siregar serta Putri Chandra Ayu Lestari, puteri dengan nenek berasal dari Pakantan, Madina yang berprofesi dosen di Fakultas Pertanian USU.(ARU/BR)