Co-Chair W20 sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini, foto bersama para pemenang W20 Sispreneur (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Parapat - Pada W20 Summit di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) juga diserahkan secara simbolis hadiah dan apresiasi kepada para pelaku UMKM perempuan Indonesia yang memenangi ajang W20 Sispreneur. Ada sebanyak 10 pemenang yang masing-masing meraih hadiah berupa modal usaha senilai total Rp 300 juta.
Para pemenang tersebut adalah Dian Rizki Hidayati dari Bandar Lampung dengan hadiah modal Rp 55.000.000, Thekla Odelia Caramia dari Jakarta dengan hadiah modal Rp 45.000.000, Yuliana Aqni dari Salatiga dengan hadiah modal Rp 40.000.000, Nirwana dari Sidoarjo dengan hadiah modal Rp 35.000.000.
Kemudian ada Nuqtoh Mutingatun dari Garut dengan hadiah modal Rp 30.000.000, Dhea ayu andira lubis dari Surabaya dengan hadiah modal Rp 25.000.000, Fathimah Himmatina dari Depok dengan hadiah modal Rp 22.500.000, Nani Nurhasanah dari Tasikmalaya dengan hadiah modal Rp 20.000.000, Ani Puspitasari dari Sidoarjo dengan hadiah modal Rp 15.000.000, dan Shinta Paramarti dari Jakarta dengan hadiah modal senilai Rp 12.500.000.
Co-Chair W20 sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, selain hadiah modal usaha, para peserta mendapatkan pendampingan manajemen bisnis secara online melalui chat group maupun FGD, showcase untuk produk UMKM, mentoring bersama fasilitator penugasan online, serta dilengkapi juga dengan pre-test dan post-test pendampingan bisnis oleh pakar UMKM tingkat global.
Materi yang diberikan dibagi ke dalam empat sesi. Sesi pertama berisi inovasi produk dan segmentasi pasar seperti bagaimana cara menjangkau pasar dengan inovasi baru. Sesi kedua berisi perencanaan keuangan, antara lain mempelajari perencanaan keuangan.
Sesi ketiga berisi business roadmap, antara lain cara membuat roadmap bisnis dengan tepat. Sesi keempat berisi digital marketing dan branding, antar lain bagaimana mengenal strategi content marketing.
“Dengan adanya bantuan modal bagi pemenang, diharapkan usaha mereka lebih berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas lagi melalui pemanfaatan digitalisasi,” kata Dian, Kamis (21/7).
Jika bisnis mereka maju, lanjutnya, maka manfaatnya juga akan berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya dan juga mendukung roda perekonomian Indonesia. Lebih jauh, aksi ini diharapkan dapat mendorong adanva pemberdayaan perempuan secara ekonomi, memperkuat pengetahuan womenpreneurs Indonesia.
“Sehingga dapat mengurangi terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan,” ujarnya.
Pada ajang W20 Summit ini, para pemenang juga berkesempatan untuk mengikuti sejumlah sesi pertemuan yang terkait dengan pemberdayaan UMKM. Mereka juga mendapatan kesempatan untuk menunjukkan produk yang mereka hasilkan melalui UMKM yang mereka kelola.
Proses seleksi W20 Sispreneur ini diawali sejak 1 April 2022. Sebanyak lebih dari 1.000 peserta mendaftar untuk mengikuti program inkubasi berupa kelas dengan empat topik pelatihan. Para peserta yang lolos seleksi awal ini wajib mengikuti satu bulan pelatihan untuk menaikkan standar bisnis yang telah mereka miliki selama ini.
Pada tahapan selanjutnya seluruh peserta diarahkan mengumpulkan poin melalui tugas dan post-test selama program inkubasi untuk memilih 100 peserta yang lolos ke tahapan selanjutnya. Pada tahapan ketiga, 100 peserta disaring menjadi 25 peserta melalui seleksi proposal bisnis terbaik.
Sebanyak 25 finalis dengan proposal terbaik mengikuti penjurian dan melakukan presentasi bisnis mereka. Selanjutnya, 10 UMKM terbaik berhak mengikuti pameran produk pada acara puncak W20 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara dalam acara W20 Summit dan mendapatkan pendampingan (mentorship) selama 6 minggu mulai Agustus 2022 dari para pakar UKM internasional.
Women20 (W20) merupakan Engagement Group G20 yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan untuk mendorong pengadopsian komitmen G20 dalam isu perempuan. Tujuan utama W20 adalah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.
Keanekaragaman dan partisipasi penuh sangat penting untuk mendorong ekonomi dan masyarakat yang tangguh, berkelanjutan dan layak, sedangkan sistem homogen menanggung risiko dan ketidakpastian.
Pemberdayaan ekonomi perempuan dengan demikian sangat mendasar bagi dunia yang makmur dan penting untuk pertumbuhan ekonomi, ekonomi yang stabil dan pembangunan sosial.
(RZD/RZD)