Rektor USU saat memberikan sambutan dalam pelantikan 29 Dokter Spesialis Penyakit Dalam FK USU. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar acara Pelantikan dan Perkenalan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Baru Penyakit Dalam. Acara tersebut digelar di Tiara International Convention Center pada Minggu, (24/07).
Pada acara tesebut, terdapat sebanyak 29 dokter spesialis penyakit dalam yang dilantik. Rektor USU Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si dalam sambutannya menyampaikan selamat dan memberikan dukungan kepada 29 dokter spesialis penyakit dalam dapat mengabdi kepada masyarakat dan memberi sumbangsih untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
“Jadi penyematan spesialis penyakit dalam sudah Anda dapatkan secara formal, jadi ini syukuran sekaligus doa bagi para hadirin yang hadir hari ini dan kita bisa sama-sama memberikan support kepada Anda semua semoga menjadi dokter untuk bidang spesialis penyakit dalam,” ucap Rektor USU.
Rektor menambahkan, FK USU berperan dalam hal internasionalisasi USU hal tersebut didasarkan pada reputasi dan alumni USU. Jika reputasi dan alumni USU dapat diperhitungkan masyarakat, hal tersebut menjadi bagian dari dukungan menuju proses internasionaliasi.
“Inikan soal reputasi, jadi reputasi sama alumni USU dipakai oleh masyarakat oleh industri, jadi ini bagian support kita untuk ke sana,” katanya.
Wakil Dekan III FK USU dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A, Ph.D menyebutkan para lulusan yang dilantik tidak hanya bekerja sebagai dokter spesialis di bidang klinis, melainkan dapat terjuan pada kegiatan lainnya seperti organisasi, manajemen rumah sakit, stakeholders, dan berkontribusi kepada alamamaternya.
“Jadi kita harapkan bahwa lulusan ini tidak akan hanya bekerja sebagai dokter spesialis yang bertugas di bidang klinis tetapi juga bisa ikut dalam kegiatan-kegiatan lainnya,” ujar dr. Inke.
Dokter Inke memiliki harapan khusus kepada dokter spesialis penyakit dalam yang baru dilantik agar bersedia terjun ke daerah terpencil membantu mengatasi masalah dan meningkatkan fasilitas yang ada.
Hal tersebut sehubungan dengan masih sedikitnya jumlah dokter spesialis penyakit dalam yang ada di Indonesia yakni hanya sebanyak 3 ribu, sementara menurut Dokter Inke dibutuhkan setidaknya 20 ribu dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia.
“Jadi memang dokter spesialis penyakit dalam ini masih sedikit di Indonesia, kita membutuhkan setidaknya 20 ribu dokter spesialis penyakit dalam dan saat ini hanya ada 3 ribu jadi memang sangat dibutuhkan terutama di daerah terpencil,” jelasnya.
(BR)