Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi bersama Panglima Kodam I/BB, Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin, mendampingi Wamen Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menanam jagung bersama Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan Achmad Daniel di Desa Salam Tani, Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Senin (25/7). Ini merupakan bagian program pemanfaatan lahan TNI dalam rangka swasembada pangan.
Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, untuk mewujudkan swasembada pangan memerlukan kontribusi dari setiap pihak termasuk TNI. Edy Rahmayadi pun sangat senang dan mengapresiasi keterlibatan TNI dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya Sumut. Dengan begitu, Edy optimis Indonesia khususnya Sumut bisa swasembada dalam pangan.
“Mari kita sama-sama wujudkan ini, sudah benar ini semua terlibat, kolaborasi rakyat, TNI, pemerintah sangat penting untuk kita berdaulat dalam pangan,” kata Edy.
Apalagi sejak dulu, kata Edy, TNI sudah terlibat dalam program pertanian. Seperti saat krisis moneter melanda negeri ini, TNI diperintahkan bergerak memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian.
Edy pun menyampaikan kepada Wamen Harvick Hasnul Qolbi, bahwa Pemprov Sumut sudah menjalankan banyak program pertanian. Salah satu yang akan dijalankan adalah pengembangan lahan seluas 6.000 hektare di Dairi. Namun terlebih dahulu akan dibuka akses jalan menuju lahan tersebut.
Senada dengan Edy, Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qolbi juga menyebut sinergi merupakan hal penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Apalagi melihat kondisi perekonomian dunia yang mulai mengalami gangguan dengan kondisi tersebut dikhawatirkan sektor pangan akan juga bermasalah.
“Pemerintah bersinergi dengan seluruh kementerian lembaga baik pemerintah, masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mudah-mudahan segera menjadi kedaulatan pangan, melihat kegiatan ini saya terharu bahwa kementerian lembaga bersama masyarakat peduli akan kegiatan pertanian, kami di Kementan tidak bisa sendiri,” kata Harvick.
Pangdam I/BB Achmad Daniel mengungkapkan. selain jagung, program tersebut juga mencakup penanaman padi di empat provinsi wilayah kerja Kodam I/BB.
“Kodam I/Bukit Barisan bersama warga dan kelompok tani melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, bersama juga santri tani Nahdatul Ulama,” kata Achmad.
Menurut Achmad, TNI pada akhirnya ikut dalam ketahanan pangan. Sebab ketahanan pangan sangat berkaitan dengan ketahanan dan keamanan negara.
“Seluruh permasalahan bangsa residunya menjadi permasalahan ketahanan dan keamanan, kita (TNI) tidak hanya menerima residu permasalahan, kita harus ikut sejak awal, dalam kondisi damai kita sudah mulai berperang, di antaranya berperang merebut sumber pangan,” kata Achmad.
Pada program penanaman jagung dan padi tersebut, Santri Tani Nahdatul Ulama juga ikut terlibat. Ketua Santri Tani Nahdatul Ulama Tengku Rusli Ahmad mengharapkan ke depan lahan-lahan tidur di Sumut dapat dimanfaatkan dengan memberdayakan masyarakat. Ia mengatakan ada juga permasalahan mengenai kelompok tani yang juga diharapkan dapat dibantu pemerintah.
“Ini juga persoalan kelompok tani yang betul-betul dibantu, semua kelengkapan kelompok taninya juga, kita mesti bekerjasama,” kata Rusli.
Pada kesempatan tersebut, Wamen bersama Edy Rahmayadi meletakkan batu pertama pembangunan pendopo ketahanan pangan. Pendopo tersebut diharapkan dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan di Sumut.
(RZD)