National Director SOS Children’s Villages, Gregor Hadi Nitihardjo (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - SOS Children's Villages memberikan pengasuhan alternatif yang berkualitas dan penguatan keluarga bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua.
Village Director SOS Children’s Village Medan, Teuku Muhammad Razali mengatakan, saat ini ada 88 orang anak yang tinggal di SOS Children’s Villages Medan, Jalan Seroja Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, yang terdiri remaja laki-laki 27 orang dan perempuan 10 orang.
Sementara itu, lanjutnya, jumlah anak binaan yang ada di 3 komunitas, yaitu 491 orang dengan jumlah laki-laki 243 orang dan perempuan 248 orang.
“Data anak mandiriwan, sebutan untuk anak-anak yang sudah lulus dari SOS Children’s Villages berjumlah 163 orang, tersebar ke berbagai wilayah sampai ke luar negeri seperti di Jerman,” jelasnya, Selasa (26/7).
Diterangkannya, di SOS Children’s Villages Medan ada 15 rumah yang benar-benar dibuat seperti komplek perumahan. “Hal tersebut sengaja dilakukan agar anak-anak yang tinggal di sini tak merasa mereka tinggal di lembaga,” terang Zali.
Pada tiap-tiap rumah diisi beberapa anak dengan umur yang berbeda-beda, tujuannya agar mereka benar-benar merasakan memiliki keluarga, memiliki kakak, adik, dan abang, layaknya keluarga sebenarnya.
Respons dari Bencana Tsunami Aceh
SOS Children’s Villages Medan (Analisadaily.com/Reza Perdana)
National Director SOS Children’s Villages, Gregor Hadi Nitihardjo menerangkan, pada 26 Desember 2004, gempa bumi besar yang berpusat di Aceh mengakibatkan tsunami yang menyapu daerah pesisir Laut India.
Tragedi tsunami ini menelan korban lebih dari 130.000 orang, puluhan ribu orang kehilangan rumah dan ribuan anak terpisah dari orang tua mereka. Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut), terkena dampak tsunami lebih ringan dibandingkan kota lain seperti Banda Aceh dan Meulabouh.
“Namun setelah bencana ini terjadi, banyak warga Aceh yang hijrah ke Medan. Sampai saat ini, banyak keluarga miskin dan anak-anak yang kehilangan asuhan orang tuanya,” kata Hadi.
Dijelaskannya, SOS Children’s Village Medan yang berdiri pada tahun 2005 sebagai respons dari bencana tsunami tersebut terletak 7 km barat daya dari pusat kota, di sebuah daerah bernama Medan Permai.
Terdiri dari 15 rumah keluarga, sebuah rumah pimpinan desa, sebuah kantor atau ruangan untuk administrasi dan medis, pusat kegiatan seperti laboratorium komputer, perpustakaan, alat musik dan tempat menari, sebuah aula multifungsi dan beberapa rumah staff. SOS Children’s Village Medan memberikan rumah baru bagi lebih dari 150 anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua.
SOS Children’s Villages sendiri merupakan organisasi yang fokus pada pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan penguatan keluarga rentan, yang memiliki komitmen untuk aktif menyuarakan pemenuhan hak- hak anak Indonesia.
Selama 50 tahun berdiri di Indonesia, SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan berbasis keluarga dan didampingi mendapatkan pendidikan dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan.
“Dengan total 940 anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dibesarkan di 8 lokasi SOS Children’s Villages di Indonesia. Selain itu, SOS juga memiliki program penguatan keluarga bagi keluarga rentan di 10 kota di Indonesia,” jelasnya.
Taman Kanak-Kanak SOS Desa Taruna Medan
Taman Kanak-Kanak SOS Desa Taruna Medan (Analisadaily.com/Reza Perdana(
Deputy National Director SOS Children’s Villages, Patria Banteng menambahkan, di lokasi SOS Children’s Village Medan didirikan Taman Kanak-Kanak SOS Desa Taruna Medan yang terdiri dari 3 kelas.
TK ini terbuka untuk anak-anak disekitar village tanpa membedakan latar belakang seperti suku/agama/budaya, ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) hingga kelompok rentan.
Saat ini Taman Kanak-Kanak SOS Desa Taruna Medan juga memiliki murid dari anak-anak pengungsi negara berkonflik seperti Sri Lanka, Afghanistan, Myanmar, Sudan, Eritheria/Afrika Timur yang direkomendasikan oleh UNHCR.
“Anak-anak SOS yang lebih dewasa bersekolah di sekolah umum untuk membantu mereka untuk tumbuh berkembang seperti teman-teman mereka diluar SOS Children’s Village.
Taman Kanak-Kanak SOS Desa Taruna Medan telah diakui dan mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi di dunia pendidikan seperti terpilih sebagai Sekolah Penggerak di Kota Medan oleh Kemendikbudristek tahun 2021.
Kemudian, terpilih sebagai Kepala Sekolah TerInspiratif seIndonesia (Kepala TK satu-satunya yang lolos dari Sumut dari tingkat TK/SD/SMP/SMU) tahun 2021. Lalu, pemenang Sekolah Kreatif sekota Medan (tingkat PAUD) tahun 2022.
(RZD/RZD)