Joe Biden Kembali Terinfeksi Covid-19, Keadaan Cukup Sehat

Joe Biden Kembali Terinfeksi Covid-19, Keadaan Cukup Sehat
Presiden Joe Biden melepas masker saat tiba untuk berbicara tentang ekonomi selama pertemuan dengan para CEO di South Court Auditorium di kompleks Gedung Putih di Washington, Kamis, 28 Juli 2022. (AP/Susan Walsh, File)

Analisadaily.com, Washington - Presiden AS Joe Biden kembali dites positif Covid-19 pada Sabtu (30/7) dan akan membatalkan dua perjalanan yang direncanakan tetapi tidak mengalami gejala dan merasa "cukup sehat".

Biden, yang dites positif mengidap penyakit itu sembilan hari lalu tetapi kemudian dites negatif dua kali awal pekan ini.

"Akan diisolasi di Gedung Putih sampai hasil tesnya negatif" dan membatalkan perjalanan dalam beberapa hari mendatang ke Delaware dan Michigan," kata Gedung Putih dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Minggu (31/7).

Biden telah merencanakan perjalanan ke Michigan untuk menggembar-gemborkan pengesahan undang-undang hari Kamis dalam meningkatkan industri chip semikonduktor, yang diumumkan Gedung Putih Sabtu pagi.

"Tes positif Biden diyakini sebagai kepositifan "pantulan" yang dialami oleh beberapa pasien Covid-19," kata dokter Gedung Putih, Dr. Kevin O'Connor.

Biden mentweet tentang kasus positifnya, mengatakan itu bisa terjadi pada "minoritas kecil orang".

"Saya tidak memiliki gejala tetapi saya akan mengisolasi untuk keselamatan semua orang di sekitar saya. Saya masih bekerja, dan akan segera kembali ke jalan," tweetnya.

O'Connor mengatakan Biden, yang berusia 79 tahun, dites negatif selama empat hari terakhir, dan tidak ada rencana untuk memulai kembali perawatan karena kurangnya gejala.

Biden sebelumnya menggambarkan pengalamannya dengan Covid-19 sebagai ringan, mengatakan dia dapat terus bekerja saat dalam isolasi dan menghubungkan kemudahan relatifnya dengan penyakit itu dengan vaksin dan perawatan lainnya.

O'Connor sebelumnya mengatakan Biden akan diuji secara teratur untuk melihat potensi kasus Covid-19 "rebound", yang dapat dialami oleh beberapa pasien yang telah dirawat dengan Paxlovid, obat yang diterima presiden.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi