Anggota DPR-RI Sidak Pangkalan LPG Subsidi. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Mendapat informasi Kota Medan peringkat kelima kota terbesar pengoplos LPG subsidi, anggota Komisi VII DPR-RI Drs Hendrik H Sitompul MM melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen LPG subsidi, pangkalan LPG subsidi, serta SPBU dan SPBE.
"Sidak Saya lakukan untuk mengetahui Agen LPG subsidi, serta Pangkalan LPG subsidi yang nakal. Kami bersama Tenaga Ahli sudah keliling mulai dari Medan, Deliserdang, Sergai dan Tebing Tinggi, karena ini merupakan Dapil Saya," ujar Hendrik Sitompul usai melakukan Sidak, Minggu (31/7).
Sidak yang dilaksanakan selama sepekan dan berakhir Jumat (29/7) kemarin, menurut Hendrik, guna membangun komunikasi antar mitra Pertamina.
"Sidak ini kita laksanakan, tidak hanya sekedar melihat atau mencari-cari kesalahan saja, tapi agar informasi yang tepat adanya," tegasnya.
Pemilik Agen yang dapat ditemui di lapangan di antaranya Edi Sembring Agen LPG PT Maha Green mengatakan PT-nya peralihan dari agen minyak Tanah UD Hasan Hasaru ke agen LPG berbadan usaha. Dimulai sejak peralihan konversi tahun 2009.
Dijelaskan, jumlah pangkalan sebanyak 70 pangkalan dan 5 DO/ hari kerja. Agen LPG tonase per bulan lima kali 560 kali tiga kilogram kali perhari. Jika sebulan hari kerja 26 hari, maka Dikalikan 26. "Kami tetap menjalankan aturan dan kewajiban sebagai mitra Pertamina dan tugas yang di berikan dari Dirjen Migas," papar Edi.
Menurutnya, PT Maha Green sudah terbiasa menjalankan aturan yang baik sebagaimana layaknya Perusahaan dalam negara. "Karena sudah banyak pengalaman di dunia kerja sebelum jadi pengusaha. Bahkan, Kami membuat sistem dan program sendiri untuk kelancaran kerja dan laporan ke Pertamina , pajak dan Dirjen Migas dan lain lain, menggunakan teknologi ke kinian," jelas Edi.
Berdasarkan catatan, hampir setiap tahun mencuat kasus dugaan pengoplosan elpiji di Provinsi Sumut. Dan bukan hanya di Kota Medan, praktik pengoplosan juga kerap terjadi di daerah lain di Sumut.
Seperti kasus terkini yang sedang didalami Pertamina Patra Niaga. Yakni dugaan adanya salah satu agen elpiji subsidi di Kota Medan yang diduga melakukan pengoplosan.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Drs Hendrik Sitompul sebelumnya telah melaksanakan Kunker Perseorangan di Pertamina MOR I.
Kunker selama dua hari itu, mengadakan pertemuan dengan ratusan pengusaha diantara pengusaha SPBU, SPBE, Agen LPG Subsidi dan Pangkalan LPG Subsidi.
"Ke depan, kita akan buat pertemuan secara khusus dengan pengusaha LPG Subsidi dan BBM Subsidi agar komunikasinya lebih fokus dan tepat adanya," harap Hendrik.
Sidak atau pemeriksaan ke lapangan lanjutnya akan dilaksanakan secara dadakan ke SPBU Penyalur BBM Subsidi, SPBE Pengisian Gas Subsidi, agen, pangkalan penyalur LPG Subsidi secara terus menerus bersama relawan Hendrik Sitompul.
"Apabila ditemukan penyaluran BBM dan Gas Subsidi tidak tepat sasaran dan mengoplos gas subsidi, maka langsung akan kami serahkan ke penegak hukum," tegasnya.
Hendrik Sitompul juga akan menjadwal pemeriksaan lapangan pertiga bulan bersama Dirjen Migas, BPH Migas dan Pertamina area Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi.
"Saya sangat peduli penyaluran BBM dan gas subsidi karena itu uang rakyat, harus diberikan tepat sasaran," pungkas Hendrik yang merupakan legislator dari Dapil Sumut I di antaranya (Medan, Deliserdang, Sergai dan Tebing Tinggi).
(ARU/BR)