SMA Karya Utama Marindal Gelar Seminar Kesiapan Generasi Muda Hadapi Era VUCA

SMA Karya Utama Marindal Gelar Seminar Kesiapan Generasi Muda Hadapi Era VUCA
SMA Karya Utama Marindal Gelar Seminar Kesiapan Generasi Muda Hadapi Era VUCA (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - SMA Karya Utama yang berlokasi di Jalan Pendidikan Marindal, Kecamatan Patumbak Deliserdang, sukses menggelar seminar “Kesiapan Generasi Muda Menghadapi Era VUCA”, Jumat (5/8), dengan menghadirkan narasumber dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) Medan, yang juga selaku pemerhati sosial dan ekonomi, Mangasi Butarbutar.

Pada seminar yang dihadiri siswa dan guru-guru tersebut, Mangasi Butarbutar menyampaikan fenomena sosial saat ini tentang sulitnya memperoleh pekerjaan, banyaknya PHK yang terjadi apalagi sejak Pandemi Covid-19, tingginya pengangguran dan situasi VUCA akhir-akhir ini, sehingga perlu strategi dan terobosan khusus untuk menghadapinya.

Era VUCA menurut Mangasi Butarbutar adalah Volatile atau dinamika perubahan yang terus menerus terjadi, Uncertainty yaitu ketidakpastian, Compex atau rumit dan Ambiguou yaitu kondisi yang membingungkan.

“Badai PHK melanda startup, banyaknya kantor cabang bank tutup, tugas teller di bank berubah dan bertambah, sejumlah jabatan di perusahaan hilang, sistem kerja berubah, dampak era metaverse, era digitalisasi semuanya membawa kondisi VUCA. Oleh sebab itu sejak dini siswa, mahasiswa atau generasi muda umumnya harus menyiapkan diri dengan mempersenjatai diri dengan teknologi terkini,” ujarnya.

Ditanya soal besarnya biaya untuk mempersenjatai diri dengan menambah kompetensi teknologi digital, Mangasi Butarbutar mengatakan tidak mahal asal ada kemauan. Ia pun member menjelaskan banyaknya tempat belajar secara virtual ditawarkan di sosial media.

“Belajar digital marketing, belajar membuat website, belajar bahasa Inggris, tips menjual foto di aplikasi, tutorial foto editing ada ditawarkan di sosial media dengan biaya murah. Ada yang Rp 35.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Kalau mau berusaha, ada kemauan, pasti bisa,” tegasnya.

Ia menambahkan, ketika lapangan kerja makin sempit sementara jumlah tenaga kerja yang mencari lapangan kerja semakin banyak, maka dibutuhkan kompetensi yang berbeda dan unik dari seseorang untuk memenangkan kompetisi memperoleh pekerjaan.

“Ketika semua nilai test kurang lebih sama, tapi seseorang memiliki kompetensi kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik dari lainnya, maka itu jadi pembeda dan merupakan nilai plus. Ketika semua nilai sama termasuk kemampuan berbahasa Inggris, maka kemampuan komunikasi akan jadi pembeda, atau kompetensi teknologi digital yang jadi pembeda, atau aspek prilaku yang saat ini semakin beragam testingnya dikembangkan perusahaan. Jangan terpaku pada istilah be your self seperti selama ini, tapi juga be somebody, jadilah seseorang yang berbeda, dalam arti positif,” jelasnya.

Kepala Sekolah SMA Karya Utama Marindal, Anggiat Sahat Siringoringo, diwakili Pembantu Kepala Sekolah, Yusnizar, menyambut gembira pelaksanaan seminar tersebut. Ia berharap lewat seminar tersebut para muridnya menyadari sejak dini kondisi yang ada, peluang dan tantangan yang bakal dihadapi, sehingga tahu kompetensi apa yang harus ditambah dan dimiliki sebagai senjata menghadapi kompetisi di lapangan.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi