Rakyat Indonesia Dukung Bareskrim Tuntaskan Kasus Penembakan Brigadir J

Rakyat Indonesia Dukung Bareskrim Tuntaskan Kasus Penembakan Brigadir J
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto (Foto: Internet/Google)

Analisadaily.com, Medan - Kasus penembakan menewaskan Brigadir Nofryansyah Josua Hutabarat (Brigadir J) pada 8 Juli 2022 lalu terus bergulir. Perhatian masyarakat dari berbagai lapisan untuk mengetahui akhir kasus tersebut cukup besar.

Sementara itu, kepolisian melakukan berbagai upaya untuk menguak peristiwa yang menjadi perhatian publik tersebut. Diketahui, dampak kasus tersebut mengakibatkan sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri dimutasi dengan berbagai alasan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Akhir Juli kemarin, kasus ini ditangani Bareskrim Mabes Polri di bawah kepemimpinan Komjen Pol Agus Andrianto.

Sejak itu, harapan bahkan kepercayaan masyarakat dari berbagai elemen untuk mengungkap kasus tersebut secara terang benderang semakin besar. Pasalnya, Bareskrim dipimpin seorang pati yang sudah kenyang makan 'asam garam' di bidang reserse.

Seperti diutarakan Harianto, seorang aktivis sosial menyampaikan keyakinannya bahwa penembakan Brigadir Yosua segera terungkap.

"Setelah mengikuti perkembangan berita dari berbagai sumber, kemudian Kapolri melimpahkan penanganan kasus ke Bareskrim, secara pribadi saya yakin dalam waktu dekat kasus ini terungkap secara terang benderang," ujarnya di Medan, Senin (8/8).

Keyakinan itu, katanya, berangkat dari pengalaman Kabareskrim Komjen Agus Andrianto yang dikenal sebagai sosok tegas, berani dan tanpa beban menyingkap tabir kasus ini.

"Yang saya tahu, Beliau kenyang pengalaman di bidang reserse. Dibantu personel lain, semoga peristiwa ini terungkap. Kita sebagai rakyat Indonesia, mendukung Bareskrim mengungkapnya," sebut Harianto.

Ungkapan senada disampaikan seorang wartawan televisi swasta nasional di Medan, Resi Airlangga yang mengaku sudah sangat mengenal kinerja Komjen Agus Andrianto sejak 1999.

Dikatakannya, sejak kasus ini muncul, dia senantiasa mengikuti. Optimisme mulai membuncah saat kasus tersebut ditangani Bareskrim.

"Secara pribadi, saya yakin kasus ini bisa diungkap mantan Kapolda Sumatera Utara (Sumut) ini. Sebab, Beliau dikenal profesional dan ahli menangani kasus-kasus seperti ini. Sosok Komjen Agus Andrianto seorang reserse tulen. Saat menjabat Kasat Reskrim Polres Medan belasan tahun lalu, kemudian Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut hingga Kapolda Sumut sangat banyak kasus sulit berhasil diungkap," jabarnya.

Optimisme juga disampaikan Iskandar, seorang pedagang warung kopi (warkop) di Jalan Agus Salim. Pria asal Aceh ini mengaku salut dengan ketegasan Kombes Agus Andrianto saat menjabat Kapolda Sumut.

"Saya yakin, Bareskrim mampu mengungkap kasus ini dengan seadil-adilnya," tegas Iskandar.

Di kesempatan berbeda, pengamat hukum Amrizal menegaskan, penanganan kasus Brigadir Yosua Hutabarat sangat cocok ditangani Bareskrim.

Bareskrim, kata Amrizal, pasti melakukan penyelidikan dan penyidikan secara teliti dan sesuai fakta di lapangan.

"Kita sama-sama tahu track record Kombes Agus Andrianto. Beliau jago di bidang reserse. Kami percaya kasus ini segera terungkap sesuai prosedur, yakni melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), luka tembak dan sebagainya," sebutnya.

Optimisme juga disampaikan wartawan senior media cetak di Medan, Josmarlin Tambunan. Sejak ditangani Bareskrim, katanya, sangat banyak perkembangan kasus tersebut.

"Misalnya penahanan Bharada E, Bharada RE, Brigadir RR dan penempatan khusus bagi Irjen Ferdi Sambo," sebutnya.

Dengan demikian, sambung Jos, tingkat kepercayaan masyarakat pasti meningkat. Lagipula, lanjutnya, secara logika rasanya lucu jika pati bintang dua diperiksa Polda Metro Jaya.

"Pasti ada rasa sungkan. Sehingga, sudah sangat cocok Bareskrim yang menanganinya. Apalagi presiden dan Kapolri telah menginstruksikan supaya membuka kasus ini secara terang benderang, dan itu harus diapresiasi," tuturnya.

Jos berharap, kasus ini terungkap sebelum 17 Agustus sebagai hadiah untuk rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan ke-77. "Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri kembali meningkatkan," pungkasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi