USTDA Didukung Konsulat AS di Medan Berkomitmen Bantu Pendanaan Bidang ICT, Smart Cities dan Healthcare

USTDA Didukung Konsulat AS di Medan Berkomitmen Bantu Pendanaan Bidang ICT, Smart Cities dan Healthcare
Konsul AS untuk Sumatra Gordon Church saat menyampaikan sambutan di seminar peluang kerja sama bertajuk “Lets Do it: Business Outreach Event USTDA”, Senin (8/8) di Hotel J.W. Marriot Medan. (Analisadaily/Bambang Riyanto)

Analisadaily.com, Medan - U.S. Trade and Development Agency (USTDA) dengan dukungan dari Konsulat AS Medan siap memberikan dukungan pendanaan kepada sektor pemerintah maupun swasta khususnya pada sektor jaringan teknologi digital (ICT), infrastruktur perkotaan (smart cities) dan kesehatan (healthcare). Dalam kegiatan seminar peluang kerja sama bertajuk “Lets Do it: Business Outreach Event USTDA”, Senin (8/8) di Hotel J.W. Marriot Medan itu, USTDA berkomitmen memperkuat kerja sama di Indonesia, khususnya wilayah Sumatera.

Konsul AS untuk Sumatra Gordon Church mengatakan, Indonesia merupakan mitra strategis Pemerintah Amerika, khususnya dalam bidang perdagangan. "Data terakhir terungkap bahwa nilai perdagangan antardua negara meningkat hingga 30 persen," ujar Gordon Church.

Ia menjelaskan, nilai yang signifikan itu turut dikontribusi dari wilayah Sumatera. Karenanya Konsulat AS di Medan berkomitmen menjembatani kerja sama perdagangan agar ke depan lebih meningkat dari sebelumnya.

"Amerika memiliki keunggulan di bidang teknologi termutakhir, dan pada kesempatan ini kami ingin berbagi dengan pemangku pemerintah dan juga sektor swasta untuk berkolaborasi meningkatkan ekonomi digital. Karenanya kami menghadirkan pihak berkompeten dari USTDA dan DFC untuk memaparkan lebih jauh peluang kerja sama yang bisa dilakukan," ujarnya.

Indo-Pacicif Manager, ICT and Smart Cities, Brandon Megorden yang menjadi perwakilan USTDA menjelaskan bahwa USTDA telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara di Asia. Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (U.S. Trade and Development Agency) membantu perusahaan-perusahaan menciptakan lapangan kerja bagimasyarakat AS melalui ekspor barang dan layanan AS untuk proyek infrastruktur prioritas di negara-negara ekonomi berkembang.

"USTDA menghubungkan sektor bisnis AS dengan peluang ekspor dengan mendanai persiapan proyek dan aktivitas yang membangun kemitraan, mengembangkan infrastruktur berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra," ujar Brandon.

Selain itu, Brandon menjelaskan, USTDA juga berkomitmen untuk melakukan kerja sama di bidang peningkatan sumber daya manusia melalui kegiatan seminar, studi tur, konfrensi dan pelatihan.

"Kami memfasilitasi bila ada tenaga profesional yang belajar ke Amerika untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan kemampuan di bidang-bidang terkait," katanya.

Melalui mekanisme dana hibah, Brandon, menjelaskan, USTDA membantu realisasi ide dari mulai konsep sampai pengembangan. "Besaran hibah sendiri tak terbatas, atau biasanya di antara 500.000 dollar hingga 1.500.000 dollar," katanya.

Terkait dengan kelayakan program dan lembaga apa saja yang bisa mengajukan skema pembiayaan hibah ini bisa langsung berkonsultasi dengan Konsul AS di Medan atau Hanna Yolanda yang menjadi Country Representative USTDA di Indonesia atau ke laman web USTDA.

Selain dari USTDA, pihak Konsul AS di Medan juga menghadirkan U.S. International Development Finance Corporation (DFC) yakni bank pembangunan Amerika yang memodernisasi kemampuan keuangan pengembangan pemerintah AS. DFC bermitra dengan sektor swasta untuk membiayai solusi tantangan terberat yang dihadapi negara berkembang saat ini.

DFC berinvestasi di berbagai bidang, termasuk energi, layanan kesehatan, infrastruktur penting, dan teknologi. DFC juga membiayai usaha kecil dan perempuan pelaku wirausaha untuk menciptakan lapangan kerja di ekonomi yang sedang berkembang. Investasi DFC berpatokan pada standar tinggi dan menghormati lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan hak-hak para pekerja.

Seminar ini sendiri diikuti oleh sekitar 40 peserta dari Pemerintah Kota Medan, Batam, Natuna, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Aceh serta perwakilan dari rumah sakit, Pelindo, pengusaha dan Bank Indonesia Sumatera Utara.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi