Habiskan Anggaran Puluhan Miliar, Proyek SPAM di Palas Jadi Sorotan

Habiskan Anggaran Puluhan Miliar, Proyek SPAM di Palas Jadi Sorotan
Pemasangan pipa Proyek SPAM di Padanglawas (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Sibuhuan - Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Padanglawas (Palas) telah menghabiskan anggaran puluhan miliar terhitung sejak 2015-2022. Kendati sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar, namun sebahagian besar masyarakat belum bisa menikmati sumber air bersih.

Berdasarkan data yang ada sejak tahun 2015 anggaran yang digelontorkan untuk SPAM di Palas dari APBN Kementerian PUPR hampir Rp 25 miliar. Selanjutnya pada 2016 Rp 1 miliar lebih, dan pada tahun 2017 Rp 1 miliar lebih. Pada 2019 Rp 3 miliar lebih. Selanjutnya pada 2021 Rp 4,3 miliar dari DAK, dan 2022 Rp 8,2 miliar bersumber DAK.

Bahkan pada APBD Tahun Anggaran (TA) 2022 juga ada alokasi anggaran sebesar Rp 8 miliar lebih, termasuk pemasangan pipa distribusi. Selain alokasi anggaran untuk fisik, ada juga revisi dokumen rencana induk SPAM Kabupaten Palas senilai Rp 400 juta.

Kepala UPT, Joni Yamson Pulungan mengatakan, realisasi Sambungan Rumah (SR) sudah mencapai 1.600 rumah. Jika ada aliran air yang ngadat tidak teraliri ke rumah-rumah, kata Joni, itu akibat pemakaian tidak teratur dan tidak terkontrol.

"Otomatis rumah-rumah di daerah lain terganggu dan airnya tidak mengalir," kata Joni.

Joni juga mengatakan, UPT hanya mengurus masalah operasional pengelolaan air minum, kalau urusan proyek fisiknya itu urusan Cipta Karya Dinas PU. "Jadi UPT tidak ada berurusan dengan pembangunan fisik," tegasnya.

Joni menambahkan, kapasitas intake tempat penampungan yang sudah ada mampu menyediakan debit air untuk 2.600 sambungan rumah. Tapi ironisnya air PAM di beberapa pemukiman tidak berfungsi termasuk Lingkungan VI Sibuhuan.

Sementara Yudi, Kabid Cipta Karya Dinas PU Palas beberapa kali dihubungi untuk konfirmasi tidak bisa dihubungi.

Terpisah, Pasti Tua Siregar mengatakan, program SPAM sangat besar potensinya untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Palas. Karena melihat jumlah rumah tangga di Kecamatan Barumun mencapai 13.756 rumah tangga.

"Katakan 50 persen saja terealisasi sambungan rumah, berarti sudah 6.878 SR atau pelanggan," kata Pasti.

Apabila rata-rata per penggunaan Rp 35.000 setiap rumah tangga, pendapatan PAM mencapai Rp 240.730.000 per bulan atau Rp 2.888.760.000 per tahun.

"Dengan demikian UPT PAM Kabupaten Padanglawas bisa menyumbangkan PAD sebesar Rp 2,8 miliar lebih setiap tahun," katanya.

Namun, sekalipun begitu banyaknya potensi PAD di Palas, DPRD bersama Pemkab Palas sepertinya tutup mata, menghabiskan ABPD begitu saja dari tahun ke tahun.

Bagaimanapun juga masyarakat tetap berharap agar DPRD bersama Pemkab Palas membuka mata hati untuk membangun daerah ini dengan hati nurani, mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

(ATS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi