Ketua Yayasan STIT Batubara, Syufri Basrah menjelaskan, dialog interaktif yang mengusung tema moderasi beragama di kalangan generasi muda ini menghadirkan narasumber dari berbagai profesi diantaranya, Kepala Kantor Kementerian Agama Batubara Saokanda Siregar, Kepala BNN Batubara Zainuddin yang diwakili Aidil Rangkuty serta Kapolres Batubara diwakili Kompol Rudi Siregar, dan narasumber dari UINSU Medan Muhammad Iqbal Irham, Agus Salim, dan Plt Ketua STIT Batubara Muhammad Assadurrofik.

Syufri menjelaskan, mahasiswa diharapkan tidak hanya cerdas secara akademis saja. Namun, mereka juga harus memiliki kecerdasan sosial yang tinggi.

“Dengan KKN, dimensi keilmuan mahasiswa akan sempurna. Momentum ini selayaknya dijadikan ajang bagi mahasiswa untuk mengasah softskill mereka di tengah masyarakat,” katanya.

Setiap mahasiswa pasti memiliki kompetensi yang berbeda, bisa saling melengkapi untuk melakukan program pemberdayaan masyarakat. Dalam dunia kerja, softskil sangat dipertimbangkan.

“Kecerdasan berhadapan dengan masyarakat menjadi poin tersendiri. Inilah yang nantinya diintegrasikan dalam wujud pengabdian masyarakat khususnya di Masyarakat Batubara,” ujar Syufri.

(AP/RZD)