Nixon Napitupulu Serahkan CSR Berupa Sarana Dan Prasarana

Nixon Napitupulu Serahkan CSR Berupa Sarana Dan Prasarana
Bank Tabungan Negara (BTN) serahkan CSR berupa sarana dan prasarana senilai Rp 300 juta (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Fun Run yang diselenggarakan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan Universitas Sumatera Utara (USU) sekaligus dirangkai dengan penyerahan CSR berupa sarana dan prasarana dengan nilai sebesar Rp 300 juta sebagai bagian dari tanggungjawab sosial dan lingkungan Bank BTN. Fun Run dan penyerahan CSR digelar di depan kantor Biro Rektor USU Jalan Dr Mansyur, Medan, Kamis (11/8).

Rektor USU, Muryanto Amin menyampaikan selama ini kerjasama antara USU dengan Bank BTN sudah terjalin dengan baik. Kegiatan Fun Run ini menjadi salah satu upaya dari kedua belah pihak dalam mempererat tali silaturahmi.

"Kerjasama antara USU dengan BTN sudah terjalin sejak lama. Intinya adalah sama-sama membesarkan. Dalam waktu dekat, USU akan melakukan terobosan dan inovasi, antara lain membangun jogging track dan driving range. Dukungan dari berbagai pihak akan mempercepat terwujudnya program tersebut," kata Muryanto Amin.

Wakil Direktur Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan apresiasi terhadap terobosan dan program pengembangan USU ke depan. Salah satu program yang dicanangkan Rektor USU adalah pembangunan driving range.

"Kita akan full support seratus persen pembangunan driving range di Kampus USU Medan," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Nixon menyampaikan update bisnis BTN pertumbuhan ekonominya diatas 5 persen yaitu 5,2 %, di dunia properti bahkan sudah hit 7 sampai 8 persen hari ini, di dunia pembiayaan perumahan BTN sudah hit 8 % pertumbuhannya, jadi artinya mulai bangkit kembali.

Walaupun tantangannya ke depan ini inflasi, karena Amerika sudah 8-9 %, dan Inggris juga sudah umumkan ada di atas 8 %. Indonesia sendiri masih 4%. Dan menurut BI yang mendorong inflasi di Indonesia bukan sisi demand tapi supply-nya masih kurang pasca pandemi Covid-19.

"Ke depan kita akan mendorong bagaimana produksi secepatnya naik dan demannya juga naik. Itu sebabnya kita lagi push developer agar cepat membangun propertinya," papar Nixon.

Tantangan ke depan yang lagi populer adalah green economy atau ekonomi hijau. Dimana, kajian untuk penerapan green economy ini perlu dukungan dari akademisi. Green economy atau ekonomi hijau adalah proses pengembangan ekonomi yang tetap meperhatikan lingkungan seperti tingkat karbon di udara, efisiensi sumber daya alam, dan sosial.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi