Tim PPM LPPM USU memberikan pelatihan "Stress Inoculation Training" pada para perawat di RSU Materna Medan, belum lama ini. (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim Pengabdian Pada Masyarakat Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) memberikan pelatihan "Stress Inoculation Training" pada perawat di RSU Materna Medan, belum lama ini.
Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi USU ini diketuai Juliana Irmayanti Saragih, MPsi, Psikolog dengan anggota Ridhoi Meilona Purba, MSi dan Josetta MR Tuapattinaja, MSi, Psikolog serta dibantu dua mahasiswa yaitu Rahmi Muhammad, S.Psi dan Ridha Refelina Syafar, S.Psi.
Dikatakan Ketua Tim Juliana Irmayanti Saragih, MPsi, kegiatan ini muncul dari adanya dorongan untuk membantu para perawat yang mengalami stres tidak hanya dalam pekerjaannya namun juga di kehidupan sehari-hari.
"Para perawat yang sehari-hari bekerja menghadapi para pasien, keluarga pasien, dokter, dan juga manajemen rumah sakit pasti merasakan tuntutan yang tinggi dalam pekerjaanya," ungkapnya.
Adanya berbagai tuntutan dan tekanan pekerjaan yang mereka hadapi tentu saja rentan memunculkan kondisi stres yang bila tidak ditangani akan mempengaruhi kesehatan mental dan menurunkan kualitas pekerjaan.
Dipaparkannya, stres inokulasi merupakan salah satu teknik digunakan untuk membantu para perawat dalam mengelola stres yang dialami.
"Dalam teknik ini akan dilatih bagaimana caranya mengelola dampak fisik, pikiran, dan emosi yang mengganggu karena terjadinya stres. Harapannya dengan diberikan pelatihan ini, perawat yang mengalami stres terutama di pekerjannya dapat mengelola stres nya sehingga berfungsi lebih optimal tidak hanya di pekerjaan namun juga aktivitas sehari-hari," paparnya.
Pelatihan ini dilakukan di dalam ruangan dengan mengikutsertakan 41 perawat yang dibagi ke dalam dua gelombang.
"Metode dalam pelatihan ini menggunakan kombinasi ceramah, diskusi, dan latihan secara langsung teknik-teknik yang dapat digunakan saat mereka mengalami stres. Pelatihan di mulai dengan memaparkan konsep tentang apa itu stres, ciri-ciri stres, apakah stres senantiasa berdampak negatif, dan dampak stres pada diri kita baik secara fisik dan mental," tukasnya sembari menyampaikan pemahaman tentang konsep stres ini akan membantu para perawat memahami apa yang terjadi pada tubuh, pikiran, dan emosi saat sedang mengalami stres.
Selanjutnya mereka diberikan pemahaman dan contoh tentang bagaimana melakukan relaksasi pernafasan, relaksasi otot, dan mengelola pikiran. Setelah memastikan mereka paham, mereka dipimpin untuk melakukan sendiri teknik-teknik yang sebelumnya sudah diajarkan.
Setelah sesi latihan, para perawat ini diajak untuk mendiskusikan proses yang baru saja mereka alami untuk mencari tahu sejauhmana dampak penerapan Stres Inokulasi ini membantu mereka dalam mengelola stres. Sebagian besar peserta melaporkan bahwa tubuhnya yang tadinya pegal dan kaku terasa lebih ringan. Mereka juga merasa lebih tenang dan dapat berpikir dengan lebih jernih. Emosi-emosi negatif yang tadinya muncul saat mengalami stres juga berkurang dan menjadi tidak mudah kesal dan marah.
Sebelum sesi berakhir, para peserta diingatkan untuk menerapkan teknik-teknik yang telah diajarkan secara konsisten saat mereka mengalami stres agar semakin terampil dalam melakukannya.
(ARU/JG)