Panggung Siswa Bercerita (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PKK), Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Sanggar Seni dan sekolah akan menyelenggarakan Panggung Siswa Bercerita (PSB) melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Tujuannya adalah memperkuat karakter generasi muda Indonesia melalui pengenalan seni budaya.
Tahun ini merupakan pertama kalinya Panggung Siswa Bercerita diselenggarakan di dua tempat yaitu di Ramayana Ballet Purawisata Yogyakarta pada tanggal 20 Agustus 2022 dan di Sanggar Wayang Orang Sriwedari, Laweyanstar Surakarta pada tanggal 25 Agustus 2022.
“Mudah-mudahan dari Panggung Siswa Bercerita ini akan tumbuh rasa memiliki kebudayaan pada anak. Harapannya 30 sekolah yang ikut kegiatan ini bisa melanjutkan kegiatan berkesenian di sekolah, karena seni berkaitan dengan pembentukan karakter,” ujar Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dir. PPK), Restu Gunawan, Rabu (24/8).
Panggung Siswa Bercerita adalah salah satu pengembangan dari Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang bertujuan untuk melakukan penguatan karakter siswa melalui peran seni. Dalam kegiatan Panggung Siswa Bercerita (PSB) tersebut, seniman melatih siswa-siswa untuk belajar seni yang kemudian akan dipentaskan di atas panggung untuk menunjukkan hasil pembelajaran.
“Adik-adik siswa akan merasa bahwa pentas di panggung itu merupakan sesuatu yang membanggakan, dan dari rasa bangga tersebut tumbuh rasa mencintai kebudayaannya,” imbuh Restu Gunawan.
Namun demikian, Direktur PPK menyadari suksesnya upaya penguatan karakter peserta didik dapat tercipta jika seluruh pemangku kebijakan bersinergi. “Saya mengimbau agar kepala dinas memperkuat jejaring antarsekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui kebudayaan khususnya kesenian,” pesannya.
Dalam rangka internalisasi nilai budaya, para seniman diikutsertakan dalam proses pendidikan di sekolah. Dengan adanya kegiatan Pangung Siswa Bercerita memberikan kesempatan siswa-siswi untuk belajar langsung dengan para seniman sekaligus menyerap nilai-nilai budaya yang dapat membentuk karakter siswa. Proses latihan para siswa/siswi sebanyak 14 belas pertemuan yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022.
“Semoga setelah kegiatan ini sekolah bisa menambah kegiatan ekstrakurikuler, dan orang tua bersemangat mendorong anaknya untuk belajar seni ke sanggar-sanggar,” pungkas Restu Gunawan.
Lakon pada Gelaran PSB tahun 2022
Lakon Anoman Duto
Lakon Anoman Duto menampilkan cerita strategi Rahwana sang Raja Alengka untuk dapat memperistri Sinta. Rahwana memerintahkan Kala Marica menyamar sebagai kijang kencana untuk menarik perhatian Sinta. Upaya yang dilakukan Rahwana tidaklah mudah karena di saat Rama meninggalkan Sinta untuk menangkap kijang, ia meminta adiknya Laksmana untuk menjaga Sinta. Laksmana kemudian membuat lingkaran sakti untuk melindungi Sinta sebelum ia menyusul dan menolong Rama. Untuk memancing Sinta keluar dari lingkaran Sakti itu Rahwana menyamar menjadi pertapa tua yang lapar dan haus dan butuh pertolongan. Sinta pun keluar dari lingkaran dan akhirnya dibawa Rahwana ke Alengka. Untuk menolong istrinya, Rama kemudian mengutus Anoman. Anoman kemudian membakar dirinya dengan tujuan membakar seluruh Alengka.
Lakon Anoman memiliki kandungan nilai penting yang patut disampaikan kepada masyarakat khususnya siswa diantaranya bahwa semua orang boleh mengambil apa pun yang disediakan Sang Pencipta di muka bumi ini, tetapi jangan pernah mengambil sesuatu yang telah menjadi milik orang lain. Pesan moral lainnya adalah setiap orang sudah mempunyai tugasnya masing-masing dan harus melaksanakan tugas yang diamanahkan tersebut dengan sebaik mungkin. Setiap keputusan, langkah, dan perilaku apa pun yang kita lakukan ada konsekuensinya dan kita harus menerimanya dengan rela atau ikhlas.
Lakon ini akan dipertunjukkan di Yogyakarta tepatnya di Amphi Treatre Ramayana ballet Purawisata Yogyakarta pada 20 Agustus 2022. Pertunjukan ini melibatkan 10 seniman dan 60 siswa dari 30 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
Lakon Pendadaran Siswa Mardika
Lakon Pendadaran Siswa Mardika menampilkan cerita Pandawa dan Kurawa sebagai penerus Wangsa Kuru yang di masa depan yang akan menjadi pemimpin Hastina. Pandita Durna sang dwija agung mendidik mereka secara merdeka untuk menjadi kesatria utama. Namun belajar merupakan sebuah proses di mana perjalanannya akan menentukan hasil yang akan dicapai. Astradharmakarya menjadi ajang pembuktian bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.
Lakon Pendadaran Siswa Sokalima memberi gambaran tentang sikap Pandawa dan Kurawa dalam belajar. Pandawa sebagai simbol siswa rajin yang bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga mampu menjadi kesatria utama. Sementara itu, Kurawa menjadi contoh bagaimana seorang yang tidak bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga dalam hal apapun mereka selalu tertinggal dan kalah. Nilai sportivitas juga diajarkan dalam lakon ini.
Pertunjukan dengan Lakon ini akan dipertunjukkan di Surakarta tepatnya di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Laweyan, Surakarta, pada 25 Agustus 2022. Pertunjukan ini mengikutsertakan 10 seniman, 15 sekolah, dan 60 siswa.
(REL/RZD)