"Sebelum pembuangan air dikampus ini ditutup rumah kami disini tidak pernah kebanjiran, kalau pun banjir tidak sampai masuk ke dalam rumah, dan air langsung surut," kata salah satu warga, Atik.

Kata dia, ini sudah beberapa hari air tidak kunjung surut, ditambah lagi sering hujan sehingga banjir semakin parah. Kasihan warga yang terdampak banjir, mereka kesulitan beraktifitas, seperti memasak, tidur, dan aktifitas lainnya.

Ia berharap, pihak kampus segera membuka kembali saluran pembuangan air yang berbatasan dengan pemukiman penduduk. Sehingga tidak mengakibatkan rumah penduduk disekitar kampus banjir.

Pantauan Wartawan, Minggu (28/8) sejumlah rumah warga di Dusun 7, Desa Empat Negeri, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batubara yang berbatasan dengan kampus STIT Batubara terendam banjir.

Air menggenangi rumah warga hingga mencapai lutut orang dewasa. Akibatnya warga kesulitan beraktifitas dan tidak bisa tidur.

(AP/CSP)