Sejumlah pengurus tingkat PW dan PD diabadikan bersama Wakil Bupati Deliserdag H M A Yusuf Siregar pada kegiatan Rakerda I (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Perkembangan dan kemajuan zaman tidak bisa menghapus sejarah masa lalu. Justru sejarah itu menjadi cikal-bakal dan rujukan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan zamannya. Zaman boleh berubah dan berganti, namun cita-cita juga dasar sebuah perjungan tidak boleh dilupakan.
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” (Jasmerah). Begitu diungkapkan Presiden Soekarno untuk mengingatkan anak bangsa di negeri yang meraih kemerdekaannya dengan pengorbanan luar biasa dari parapejuangn terdahulu dan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 atau tepatnya 77 tahun silam.
Perjalanan sejarah bangsa ini juga tidak terlepas dari peran salah satu organisasi masyarakat (ormas) yerbesar di Indonesia, yakni Aljamiyatul Washliyah yang dikenal dengan ‘Alwashliyah”.
Ormas yang didirikan salah satunya ulama besar Tuan Guru H Arsyad telah ada sebelum Indonesia terbentuk. Lahir di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada 30 November 1930 bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H, Alwashliyah diakui telah berperan besar pembangunan di Indonesia.
Wakil Bupati Deliserdang, M A Yusuf Siregar yang menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Pengurus Daerah (PD) Alwashliyah Kabupaten Deliserdang, Sabtu 27 Agustus 2022 di gedung Balairung, Kota Lubukpakam, mengakui eksistensi ormas ini.
“Keberadaan Aljamiyatul Washliyah dalam sejarah bangsa Indonesia diakui menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan telah berkontribusi bagi pembangunan bangsa ini,’ ungkap Wakil Bupati.
Alwashliyah yang banyak bergerak dibidang pendidikan dan dakwah juga dikenal dengan kebersamaannya dalam memberikan bimbingan baik secara agama maupun sosial sehingga kedekatan inilah yang membuat organissai tersebut semakin besar serta dicintai masyarakat.
Dalam konteks Deliserdang, Alwashliyah telah pula banyak membantu pemerintah khususnya turut serta dalam membangun generasi muda Islam yang cerdas dan berakhlak mulia melalui madrasah atau sekolah mulai tingkat bawah hingga atas.
Merujuk eksistensi Alwashliyah, Yusuf Siregar kembali mengajak pengurus dan warga Alwashliyah untuk turut serta mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Deliserdang yang maju, sejahtera dengan masyarakatnya yang religius serta rukun dalam kebinekaan
“Aljamiyatul Washliyah diharapkan tidak hanya berperan mereligiuskan Deliserdang, tetapi juga memajukan, menyejahterakan dan mengupayakan agar masyarakat Deliserdang menjadi masyarakat yang maju dan dalam perbedaannya tetap senantiasa rukun bersama,” harap Wabup.
Efektif dan Terukur
Ketua PD Alwashliyah Deliserdang Muhammad Soleh memaparkan, jelang seabad ormas tersebut, Alwashliyah khususnya dalam konteks pembangunan di Deliserdang, dihadapkan dengan tantangan kemajuan dan zaman itu sendiri.
Agar tidak tertinggal dan bisa berkontribusi aktif dalam pembangunan, perlu dirumuskan program-program penguatan berbasis kinerja terukur dan efektif bagi pengurus juga kader sehigga keberadaan Alwashliyah sebagai ormas Islam bisa dirasakan umat manfaatnya.
Menyikapi tantangan Alwashliyah ke depan, maka Rakerda I PD Alwashliuah Deliserdang mengusung tema "Menjalin sinergitas menuju suatu tujuan Aljamaiyatul Washliyah yang maju dan modern".
Tema tersebut papar Soleh, bertujuan agar program-program PD Al Washliyah Deliserdang ke depan bisa lebih efektif, kinerjanya bisa terukur dan kemudian program-programnya bisa dirasakan oleh masyarakat dan seluruh komponen yang berkaitan dengan keagamaan dan juga hal-hal lain.
“Oleh karena itu, maka pada hari ini tema yang kita ambil berkaitan dengan rakerda ini adalah, menjalin sinergitas menuju suatu tujuan Aljamaiyatul Washliyah yang maju dan modern," ungkapnya.
Pada dasarnya kinerja yang digelorakan di ormas ini tidak terlepas dari “Panca Amal” Alwashliyah yaitu Pendidikan dan kebudayaan, Dakwah dan kaderisasi, Amar makruf nahi munkar, Panti asuhan dan fakir miskin serta Ekonomi dan kesejahteraan umat.
Semua bidang yang ada di ormas Alwashliyah harus punya target-target yang ingin dicapai dan hal paling penting untuk meraih target tersebut lewat berkarya denga kerja nyata.
“Kadang-kadang kita Ini kebanyakan cakap, tapi kerja kurang. Sehingga banyak cakap tak tahu apa yang mau kita kerjakan. Jadi yang kita mau, sedikit bercakap tapi kerja jelas,” urai Soleh.
Sinergitas
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aljamiyatul Washliyah Sumatera Utara (Sumut) Dedi Iskandar Batubara yang membuka secara resmi rakerda I tersebut menegaskan, sejalan dengan tema yang diusung "Menjalin sinergitas menuju suatu tujuan Aljamiyatul Washliyah yang maju dan modern", maka seluruh komponen harus terintegerasi dan tidak boleh bercerai-berai.
“Semuanya berkiblat pada aturan dan kepatuhan pada organisasi. Imamnya jelas, regulasinya jelas yang dituju pun jelas. Itu namanya sinergitas,” ucap Dedi Iskandar.
Bila sinergitas ini sudah bisa diimplementasikan dengan baik, semua yang diharapkan akan dapat terwujud. Tema yang diusung bukan tema abal-abal, karena Deliserdang punya target besar tahun 2022, 2023 dan 2024 yang mesti disusun dengan rapi, dikomando dengan imam yang kuat, ditegakkan dengan jelas serta disusun visinya sesuai target.
Dedi Iskandar juga mengingatkan kepada semua pengurus, bahwa amanah mengurus organisasi itu kelak akan dipertanggungjawabkan tidak saja di dunia, tapi juga kepada Allah Swt. Karena itu, mengurus Alwashliyah harus ada pertautan hati dan berdasarkan ide serta gagasan.
“Organisasi yang maju dan modern enggak usah cerita kita membangun organisasi yang maju dan modern kalau di antara kita pertautan hatinya belum sama. Organisasi maju bicara soal ide dan gagasan, bukan bicara soal aib, bukan bicara soal kesalahan orang per orang, bukan membicarakan orang lain,” jelasnya.
Kesiapan Alwashliyah menjadi ormas maju dan modern terus dilakukan termasuk membenahi sektor pendidikan yang menunjukkan grafik semakin naik dan membaik termasuk di Deliserdang. Fakta itu menjadi indikator kepercayaan umat kepada Alwashliyah sehingga harus disikapi degan menata semua infrastruktur pendukung.
“Saya melihat bahwa grafik kenaikan ini berarti bahwa kepercayaan umat terus tumbuh kepada Alwashliyah meskipun barangkali diusia yang mau menjelang satu abad ini, kita perlu menata semua infrastruktur,” papar Dedi.
Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Alwashliyah mesti beradaptasi dengan perubahan yang ada. Tetapi perubahan itu tidak meninggalkan identitas Alwashliyah. Lewat upaya mengukir prestasi, Alwashliyah akan menjadi serta semakin maju juga modern.
Agama mengajarkan agar kita mendidik anak sesuai dengan zamannya. Sebab, anak-anak sekarang hidup di zaman berbeda dengan zaman sebelum kita yang masih menerapkan prinsip-prinsip dasar otoriter.
Mempersiapkan diri menuju Aljamiyatul Washliyah yang maju dan modern sejalan denga jelang seabad umurnya, sejumlah rekomendasi telah dihasilkan melalui forum Rakerda I yang intinya penguatan bagi kemajuan Alwashliyah masa mendatang.
(AK/RZD)