SMF Banking Head Regional Office Medan Ayatna Anang Widodo menanam pohon di lokasi Desa Wisata Denailama, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, dalam program ‘BRImenanam’ (Analisadaily/Amirul Khair)
Analisadaily.com, Pantailabu - Sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam dunia perbankan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) jelas berorientasi kepada bisnis dan keuntungan. Namun perusahaan ini tidak mengabaikan aspek kepedulian sosial dengan menjadikannya sebagai komitmen kepedulian sosial dalam memaknai Indonesia.
“Apapun cerita, kami, misi bisnis jelas. Sama satu lagi, sosial. Kami tidak hanya mencari keuntungan tanpa memperdulikan sisi sosial,” ungkap SMF Banking Head Regional Office Medan Ayatna Anang Widodo pada kegiatan “BRImenanam” di kawasan Desa Wisata Denailama, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, pekan lalu.
Secara serentak program ‘BRImenanam’ dilakukan di 1.882 titik Desa BRILian yang merupakan desa unggulan direkomendsikan unit kerja BRI untuk mengikuti pelatihan serta bekerja sama dengan Kementerian Desa.
Penetapan Desa BRILian sendiri dikarenakan memenuhi 4 aspek sektor ekosistem yakni, BUMDes aktif dalam menggerakkan ekonomi, digitaliasi dalam implementas di desa, inovasi dan kretif serta Desa Tangguh meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
Anang juga memaparkan, dari 1.882 titik Desa BRILian, ada sebanyak 65 Desa BRILian di area Regional Office Medan yang dijadikan titik lokasi penanaman pohon program “BRImenanam’. Dan khusus area kerja BRI Cabang Lubukpakam, ada 4 desa menjadi desa program ‘BRImenanam’, termasuk desa wisata kawasan pesisir Denailama.
Untuk kuota pohon yang ditanam di area BRI Cabang Lubukpakam sebanyak 1.720 pohon produktif tanaman keras dan setiap desa sebanyak 430 pohon. Selebihnya untuk nasabah KUR BRI yang boleh ditanam di tempat layak.
“Tujuannya cuma satu, meningkatkan taraf hidup ekonomi rakyat,” ungkap Anang.
Program ‘BRImenanam’ yang diinisiasi BRI dan mengusung tema “Hijau Lingkunganku, Tumbuh Kuat Negeriku” ini ditargetkan selesai Agustus dan juga menjadi bagian dari komitmen BRI untuk memberikan makna Indonesia atas keberadaan perusahaan milik negara tersebut.
“Kami cuma berusaha untuk memberikan makna Indonesia atas keberadaan kami,” tandasnya.
Untuk keberlanjutan dan keberhsilan program tersebut, Anang memohon dukungan Pemerintahan Desa untuk ber[artisiasi aktif dalam memonitor pohon-pohonyang sudah ditanam sehingga memiliki manfaat bagi masyarakat khususnya dalam peningkatan ekonomi.
Apresiasi
Dinilai berkontribusi dan membantu pemerintah dalam edukasi menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, Bupati Deliserdang melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Syarifah Alawiyah mengapresiasi program ‘BRImenanam’ tersebut.
Tolak ukur keberhasilan dalam melestraikan lingkungan tidak bisa dilakukan pemerintah tanpa dukungan serta partisipasi semua pihak termasuk PT BRI (persero) tbk melalui program “BRImenanam’ telah mendukung pemerintah mengimplementasikan Environment (lingkungan), Social (sosial) dan Governence (pemerintahan) atau ESP melalui penanaman pohon produktif dalam mengurangi emisi karbon khususnya di Kabupaten Deliserdang.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Deliserdang, saya mengapresiasi dan berteirma kasih kepada seluruh jajaran PT Bank Rakyat Indonesia terkhusus kepada BRI Cabang Lubukpakam atas terselengarananya program ‘BRImenanam’,” ucapnya.
Edukasi untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan sangat penting dilakukan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Salah satunya dengan cara mengenalkan dan membiasakan generasi untuk bertanggung jawab akan lingkungan.
Demikian juga masyarakat maupun kelompok masyarakat terkait dalam partisipasinya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan baik diselenggarakan pemerintah maupun lembaga lainnya.
Denailama merupakan salah satu desa di Kabupaten Deliserdang yang punya karakter tersendri sebagai Desa Wisata di kawasan pesisir. Masih banyak lagi desa-desa berpotensi yang bisa dijadikan sebagai desa unggulan dalam program BRI yang disesuaikan.
Deliserdang papar Syarifah, merupakan kabupaten ‘Seksi” dan kaya dengan potensi alamnya. Selain keberadaan Banda Udara (badara) Internasional Kualanamu, yang menjadi pintu masuk dan keluar Indonesia Bagian Barat, Deliserdang diapit dua pelabuhan besar yakni, belawan dan Kualatanjung.
Dan topografi Deliserdang sangat komplit karena memiliki kawasan pesisir, pegunungan dan dataran rendah sehingga potensi-potensinya layak untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai obyek program pembangunan lembaga termasuk BRI.
“Kami berharap, program-program BRI lainnya bisa juga dikembangkan di desa lainnya sesuai dengan program BRI,” ucapnya.
(AK/RZD)