Ketua Tim Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sumut, Dinar Butar-butar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus 2022 di 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara (Sumut) secara umum menunjukkan adanya penurunan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini terjadi deflasi 0,30 persen atau terjadi penurunan IHK dari 111,05 pada Juli 2022 menjadi 110,71 pada Agustus 2022,” kata Ketua Tim Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sumut, Dinar Butar-butar, Kamis (1/9).
Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2022 sebesar 4,19 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 5,39 persen.
Diterangkan Dinar, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,48 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok transportasi sebesar 0,37 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Adapun kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,79 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,27 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2022, antara lain bawang merah, cabai rawit, cabai merah, angkutan udara, tomat, parfum, dan cabai hijau. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain ikan dencis, nasi dengan lauk, beras, jeruk, bahan bakar rumah tangga, apel, dan bedak.
Pada Agustus 2022 dari sebelas kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan andil deflasi, 4 kelompok memberikan andil inflasi, dan 5 kelompok tidak memberikan andil terhadap inflasi gabungan 5 kota IHK di Sumut.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,50 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,04 persen. Sementara kelompok yang memberikan andil inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen.
“Adapun kelompok yang tidak memberikan andil inflasi/deflasi terhadap inflasi gabungan lima kota IHK di Sumut, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,” Dinar menerangkan.
(RZD)