Pentingnya Pemberdayaan UKS Dalam Meningkatkan Kemandirian Kesehatan

Pentingnya Pemberdayaan UKS Dalam Meningkatkan Kemandirian Kesehatan
Tim Pengabdian Masyarakat Perintis FK USU yang dipimpin oleh dr. Andriamuri Primaputra Lubis, MKed(An), Sp.An, KIC beserta tim yang terdiri dari dr. Rr. Sinta Irina, SpAn, KNA, dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph), Sp.M(K), dr. Naomi Niari Dalimunthe, M.Ked(PD), (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kasus henti jantung di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 10.000 warga per tahun, atau kurang lebih 30 orang per hari mengalami henti jantung. Masyarakat memiliki peran penting untuk mengurangi angka kematian akibat serangan jantung, terutama yang terjadi di luar rumah sakit, yang dapat dimulai sejak dini.

Oleh sebab itu, Tim Pengabdian Masyarakat Perintis FK USU yang dipimpin oleh dr. Andriamuri Primaputra Lubis, MKed(An), Sp.An, KIC beserta tim yang terdiri dari dr. Rr. Sinta Irina, SpAn, KNA, dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph), Sp.M(K), dr. Naomi Niari Dalimunthe, M.Ked(PD), Sp.PD, K-KV menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk 'Pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah dalam Meningkatkan Kemandirian Kesehatan di Al Azhar Asy Syarif Islamic Boarding School Deliserdang, Sumatera Utara'.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan tanda dan gejala awal penyakit jantung dan henti jantung serta progam pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan bahaya penggunaan gadget seharian terhadap penglihatan anak kepada guru, siswa dan staff Al-Azhar Asy-Syarif Islamic Boarding School Sumatera Utara," kata dr. Andriamuri, Minggu (4/9).

dr. Andriamuri menuturkan bahwa kegiatan berlangsung selama 2 hari yaitu pada 29 dan 30 Agustus 2022 di Al-Azhar Asy-Syarif Islamic Boarding School Deliserdang. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh ratusan peserta.

"Ada 747 peserta yang terdiri atas siswa, guru dan staff Al-Azhar Asy-Syarif Islamic Boarding School Deliserdang yang mengikuti kegiatan ceramah atau pemberian materi tentang tanda awal penyakit jantung, pertolongan pertama pada henti jantung dan bahaya penggunaan gadget seharian pada siswa, pelatihan hands on langsung BHD pada manekin serta pemeriksaan resiko penyakit jantung terhadap guru dan staff, pemeriksaan mata terhadap siswa," ucapnya.

Sebelum kegiatan dimulai para peserta melakukan pengisian pretest dan peserta juga melakukan pengisian posttest setelah pemberian materi, hal ini bertujuan untuk menilai kemampuan peserta dalam menangkap materi yang diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini.

"Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut kepada siswa, guru dan staff Al-Azhar Asy-Syarif Islamic Boarding School mengenai tanda dan gejala awal penyakit jantung dan henti jantung serta tindakan BHD dan bahaya penggunaan gadget seharian," ujar dr. Andriamuri.

"Kegiatan ini juga merupakan perwujudan nyata dari Tri Dharma perguruan tinggi terhadap masyarakat. Sehingga dapat berguna bagi kehidupan sehar-hari masyarakat, khususnya bagi para peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini," tambahnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi