GMNI ke depan akan melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah untuk melakukan survei dan penelitian dampak kenaikan BBM di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua DPD GMNI Sumut, Paulus Gulo di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion Dampak Kenaikan Harga BBM: Kesejahteraan atau Kesengsaraan Rakyat??, Senin (12/9) di Stadion Cafe, Medan.

"Apa yang terjadi di masyarakat terkait kenaikan BBM DPD GMNI Sumut DPC GMNI Medan siap menjadi garda terdepan. Kami mencoba melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk melakukan survei di lapangan," ucapnya.

Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu, Anggota DPRD Sumut, Franciscus Purba, Tenaga Ahli Dinas Sosial Sumut, Syariaman Tanjung, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Masa Depan Indonesia (LKMDI), Andi Junianto Barus dan Asisten Manager Communaciton & Relation Pertamina MOR 1 Sumbagut, Agustiawan.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar melakukan efisiensi dalam penggunaan BBM. Agar tidak ada penyalahgunaan BBM di tengah-tengah masyarakat.

"Ke depan GMNI selalu setia dan jadi garda terdepan bagi kepentingan rakyat," katanya.

Sementara, Asisten Manager Communaciton & Relation Pertamina MOR 1 Sumbagut, Agustiawan dalam paparannya mengatakan, menyoal kenaikan harga BBM, bukan berarti dengan harga yang sekarang pemerintah tidak memberi subsidi. Pemerintah masih memberikan subsidi untuk jenis bahan bakar tertentu.

Pihaknya juga menegaskan, posisi Pertamina menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk menyiapkan dan mendistribusikan BBM. Pertamina menjamin ketersediaan stok dan menjamin BBM sampai ke penyalur.

"Pertamina bukanlah lembaga yang diberikaan kewenangan mengatur kuota BBM. Saat ini kuota BBM ditetapkan oleh pemerintah," katanya.

(YY/RZD)