Ilustrasi - Salah satu produk UMKM Kota Medan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengaj (UMKM) merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Komitmen dan perhatian serius diberikan Bobby kepada UMKM agar dapat berkembang dan naik kelas.
Selain memberikan pendampingan, Bobby Nasution juga membantu memasarkan produk unggulan UMKM, dengan target awal produk UMKM menembus dan masuk ke dalam pasar modern.
Kini komitmen Bobby sudah mencapai target. Berbagai produk unggulan UMKM Kota Medan telah menembus dan masuk ke dalam pasar modern. Produk-produk UMKM pun kompetitif terbukti mampu bersaing dengan produk lainnya yang ada di pasar modern.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution mengatakan, masuknya produk UMKM ke pasar modern merupakan komitmen Wali Kota Medan, Bobby Nasution, agar UMKM di Kota Medan dapat bangkit dan berkembang serta naik kelas.
“Atas komitmen Pak Bobby Nasution itu kita terus berupaya agar produk UMKM dapat menembus pasar modern, dan saat ini telah berhasil masuk ke pasar modern,” katanya, dalam keterangan diperoleh Selasa (20/9).
Benny menambahkan, ada 10 jenis produk UMKM yang telah masuk ke dalam pasar modern. Produk UMKM ini berupa makanan ringan atau cemilan, di antaranya keripik pisang balado, keripik pisang ori, keripik talas, rempeyek ikan teri, rempeyek kacang, tape ubi, sambel emping, rengginang, brownies dan sambal teri kacang (Sartika).
"Produk UMKM ini sebelum masuk ke pasar modern telah kita bina dan beri pendampingan, baik itu terkait dengan kualitas produknya sampai dengan packagingnya. Artinya produk UMKM yang masuk ke pasar modern sesuai dengan standard dan siap bersaing dengan produk lainnya," kata Benny.
Produk UMKM ini telah masuk ke pasar modern sejak November 2021 sampai dengan saat ini di berbagai pasar modern baik itu modern besar maupun menengah. Di awal masuknya, jumlah produk yang diletakkan di gerai pasar modern mencapai 939 kemasan produk, dengan keuntungan awal mencapai Rp 2 juta.
"Hampir setiap bulan produk UMKM yang dijual di pasar modern ini menghasilkan laba bersih sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan. Meskipun ada beberapa bulan laba bersih hanya mencapai ratusan ribu, namun di bulan-bulan berikutnya laba bersih kembali naik," sebutnya.
Dari 10 jenis produk UMKM yang masuk ke pasar modern, produk berjeniskan keripik yang paling banyak diminati pembeli. Bahkan total produk UMKM yang masuk ke pasar modern per bulannya bisa mencapai 1.000 kemasan.
"Kita terus lakukan pembinaan dan dorong pelaku UMKM agar dapat masuk ke dalam pasar modern. Diharapkan produk yang telah ada di pasar modern dapat menjadi motivasi para pelaku UMKM lainnya," sebut Kadis Koperasi dan UMKM.
(REL/RZD)