Persoalkan Keberadaan Rumah Tahffiz, Ini Bentuk Protes Zakky Shahri

Persoalkan Keberadaan Rumah Tahffiz, Ini Bentuk Protes Zakky Shahri
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Deliserdang, Zakky Shahri. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Deliserdang, Zakky Shahri, memindahkan lokasi Rapat Kerja hotel di Sibolangit ke Berastagi Cottage. Pemindahan ini, sebagai bentuk protes yang mempersoalkan keberadaan pembangunan rumah sekolah Tahfiz Yayasan Siti Hajar.

"Kami tegaskan kami sangat mendukung keberadaan pembangunan rumah sekolah Tahfiz Yayasan Siti Hajar karena Rumah Tahfiz itukan tempat menimba ilmu," kata Zakky, Jumat (23/9).

Kata dia, ini sesuai visi misi Bupati Deliserdang yakni masyarakat religius rukun dalam kebhinekaan. Maka dari itu ia melakukan sebuah upaya bentuk protes yang nyata yakni tidak menyelenggarakan Raker di hotel yang mempersoalkan keberadaan rumah Tahfiz itu.

Zakky menyebut, keputusan pemindahan sesuai hasil rapat pimpinan pada Selasa 20 September 2022 yang menyepakati perubahan lokasi tempat Raker yang sebelumnya sudah disetujui di salah satu hotel di Sibolangit dan diubah menjadi di Berastagi Cottage yang dimulai tanggal 22 hingga 24 September 2022.

"Jadi sebelumnya kita juga sudah sampaikan kalau perlu tutup tempat usaha yang tidak bisa berdampingan dengan tempat ibadah juga tempat menuntut ilmu," ungkapnya.

Mediasi antara pihak hotel dan pihak rumah sekolah Tahfiz Yayasan Siti Hajar serta lainnya pada Rabu (21/9) di Aula Kantor Bupati Deliserdang yang dipimpin langsung Seketaris Daerah Deliserdang, Darwin Zein mendapat apresiasi dari DPRD Deliserdang.

"Tapi kedepannya kita meminta Pemkab Deliserdang dalam hal mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) agar cepat diproses, karena kami mendapat informasi juga isu tidak adanya izin menjadi alasannya terjadi demo beberapa waktu lalu. Padahal izinnya itu sudah diurus sejak tahun 2019, sebelum adanya peralihan IMB menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)," ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, adanya aksi demo penolakan rumah Tahfiz Quran dengan dalih menimbulkan keresahan yang viral di media sosial, itu adalah bukan terkait Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Zakky memastikan di daerah kawasan Kecamatan Sibolangit tersebut masyarakatnya hidup selalu rukun berdampingan satu dengan yang lainnya.

"Kita nyakin bahwa masyarakat Kecamatan Sibolangit itu tetap aman dengan rukun dalam kebhinekaan," tegasnya.

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi