Ketua Umum HIMPSI Pusat, Prof Seger Handoyo, psikolog didampingi Ketua HIMPSI Wilayah Sumut yang juga Ketua Panitia Pelaksana Temu Ilmiah Nasional dan Kongres XIV HIMPSI 2022 Ilmiah MSi Psikolog kepada wartawan di Auditorium UHN Medan, Selasa (27/9) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) akan menggelar Temu Ilmiah Nasional dan Kongres XIV HIMPSI 2022, Kamis (29/9) hingga Minggu (2/10) di Hotel Niagara Parapat, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Hal ini dikatakan Ketua Umum HIMPSI Pusat, Prof Seger Handoyo, psikolog didampingi Ketua HIMPSI Wilayah Sumut yang juga Ketua Panitia Pelaksana Temu Ilmiah Nasional dan Kongres XIV HIMPSI 2022 Ilmiah MSi Psikolog kepada wartawan di Auditorium Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Selasa (27/9).
Prof Seger menjelaskan, kegiatan yang diikuti sebanyak 438 peserta yang berasal dari 34 provinsi ini akan dibuka Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
“Panitia telah beraudiensi dengan Pak Gubsu dan ia bersedia membuka kegiatan ini. Selain itu kami juga telah beraudiensi dengan Bupati Simalungun dan Wali Kota Pematangsiantar,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, setelah dibuka Gubsu kegiatan akan menghadirkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang akan bertindak sebagai keynote speakers.
“Seperti biasa kongres akan memilih ketua umum baru. Di samping itu akan membicarakan isu-isu strategis yang terkait organisasi maupun isu lain yang berhubungan dengan profesi,” ungkapnya.
Karena itu akan tampil sejumlah narasumber, yaitu Ketua Panja RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi, Hetifah Syaifudin, pengusul RUU Pendidikan dan Layanan Psikologi yang juga anggota Komisi X DPR RI, Desy Ratnasari, Ketua Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia, Zahrotur Rusyda Hamdan, serta Prof Seger sendiri.
Prof Seger mengatakan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi baru saja disahkan. Karena itu butuh masukan terkait dengan peraturan pelaksana dari UU tersebut.
Diharapkan temu ilmiah ini bisa memberi masukan kepada pemerintah terkait pembuatan peraturan pelaksana dari UU No. 23/2022 tersebut. Pada kesempatan itu Prof Seger mengungkapkan alasan mengapa kegiatan tersebut digelar di Parapat.
“Seperti diketahui pandemi Covid-19 membuat dunia pariwisata terpuruk. Kami membuat kegiatan di Parapat dengan harapan dapat membantu kunjungan wisata di sekitar Danau Toba, Samosir dan sekitarnya. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan multiplier effect di Parapat,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu Ilmiah menambahkan, kegiatan juga akan diisi dengan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
“Kami telah berdiskusi dengan Badan Pengelola Otoritas Danau Toba (BPODT) untuk mendapat masukan bagaimana mengembangkan pariwisata di Danau Toba, Samosir dan sekitarnya,” ujarnya.
Ilmiah mengatakan, kegiatan itu akan mengundang pemerintah daerah yang ada di sekitar Danau Toba.
“Kami butuh masukan persoalan apa yang menghambat majunya pariwisata di Danau Toba. Persoalan-persoalan ini akan kita cari solusi pemecahannya,” ujarnya.
(RRS/RZD)