Bantu UMKM Go Digital, Askrindo Syariah Gelar Literasi di Medan

Bantu UMKM Go Digital, Askrindo Syariah Gelar Literasi di Medan
Plt Dirut Askrindo Syariah, Subagio Istiarno, Komisaris Utama Askrindo Syariah Siti Ma'rifah, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan jajaran pejabat lainnya diabadikan dalam kegiatan "Inklusi Penjaminan Syariah pada Sektor UMKM di Era Digital" di Medan, Seni (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sebagai upaya terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah, khususnya dalam bidang penjaminan, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) menggelar literasi dengan mengangkat tema "Inklusi Penjaminan Syariah pada Sektor UMKM di Era Digital" di Medan, Senin (26/9).

Kegiatan tersebut dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Askrindo Syariah Subagio Istiarno, Komisaris Utama Askrindo Syariah Siti Ma'rifah, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Untung Santoso, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB KUMKM, Ari Permana serta BSI Region 2 Medan. Peserta kegiatan terdiri atas lembaga keuangan bank dan non-bank syariah serta koperasi syariah yang ada di Medan.

Plt Dirut Askrindo Syariah, Subagio Istiarno menjelaskan, Askrindo Syariah secara aktif menggelar literasi khususnya di bidang penjaminan syariah yang mana kegiatan ini sebelumnya sudah pernah dilakukan di beberapa kota, yaitu Aceh, Pekanbaru (Riau) dan Mataram (Nusa Tenggara Barat). Literasi ini diharapkan dapat membantu serta mendorong para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas serta menyongsong digitalisasi bisnis.

"Di era 4.0 saat ini kami mengharapkan serta membantu para UMKM agar mampu beradaptasi dengan kondisi pasar di mana lebih dari 50 persen itu menggunakan teknologi agar para UMKM lebih siap lagi dalam menghadapinya," jelasnya melalui siaran persnya di Medan kepada Analisadaily.com, Selasa (27/9).

Dipaparkannya, dengan adanya digitalisasi para UMKM akan menghemat biaya promosi karena bisa melalui media sosial serta platform perdagangan elektronik (e-commerce), lalu jangkauan pasar akan lebih luas lagi bahkan hingga ke luar negeri.

"Dengan penguatan digitalisasi ini maka UMKM akan memudahkan konsumen secara real time (seketika) dalam menerima pesanan serta membantu mempertahankan pendapatan serta meningkatkan produktifitas agar usaha terus berjalan. Dengan digitalisasi ini pula diharapkan pasar mereka akan lebih dikenal dan dapat bersaing lebih luas lagi," jelasnya.

Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma'rifah menjelaskan, penguatan ekonomi dan keuangan syariah merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif serta pembiayaan ekonomi yang harmonis dengan lingkungan ekonomi syariah dan digitalisasi.

Dilanjutkannya, Askrindo Syariah mendukung program pemerintah dalam hal pengembangan ekosistem syariah khususnya di sektor UMKM melalui penjaminan pembiayaan. Askrindo Syariah juga ingin memastikan agar pelaku UMKM dapat bertahan dan bangkit pasca pandemi virus Corona 2019 (Covid-19) sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia.

"Kami berharap dapat selalu membantu industri UMKM agar terus berkembang, berdaya saing sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional di Indonesia," katanya.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendukung literasi penjaminan syariah yang digelar oleh Askrindo Syariah. Menurutnya kegiatan ini menjadikan momentum bagi para UMKM. Dia yakin, dengan adanya kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) maka UMKM akan bisa maju serta berdaya saing.

"Kota Medan memiliki potensi ekonomi kerakyatan yang cukup besar. Potensi itu secara rill ada dan bersentuhan dengan aktivitas ekonomi kerakyatan, termasuk potensi UMKM. Selain itu, membuat UMKM naik kelas juga merupakan salah satu dari lima program prioritas pemerintah Kota Medan," ujarnya.

Bobby juga menyampaikan, Pemko Medan berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan baik dari tahap produksi, pengemasan (packaging), distribusi sampai tahap pemasaran bahkan memfasilitasi akses pada permodalan.

"Kami melakukan pembinaan pada UMKM baik melalui digitalisasi dan kerja sama juga dalam pemasaran produk UMKM secara online (daring) maupun offline (luring)," pungkasnya.

(GAS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi