Gempa di Tapanuli Utara Timbulkan Kebakaran 18 Kios di Pasar Sarulla

Gempa di Tapanuli Utara Timbulkan Kebakaran 18 Kios di Pasar Sarulla
Suasana di rumah sakit pasca gempa di Tarutung, Sabtu (1/10) (ANTARA/Rinto)

Analisadaily.com, Tarutung - Gempa bumi di Tapanuli Utara tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan pada rumah-rumah warga yang terdampak seperti di Kecamatan Tarutung, tapi juga menimbulkan kebakaran kios-kios warga.

Berdasakan data sementara, satu orang meninggal dunia, sembilan orang luka, dan menimbulkan kebakaran atas 18 kios di Pasar Sarulla, hingga mengakibatkan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan.

"Meski masih proses pendataan, hingga saat ini dilaporkan satu warga meninggal dunia, sembilan luka, 18 kios hangus terbakar, dan sejumlah rumah warga serta fasilitas umum mengalami kerusakan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare dilansir dari Antara, Sabtu (1/10).

Dikatakan, tujuh korban luka sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Tarutung, sementara dua orang lainnya dirawat di Puskesmas.

"Setidaknya sejumlah rumah penduduk dan fasilitas umum juga mengalami rusak ringan dan berat," terangnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Sabtu (1/10) dini hari, akibat aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dilansir dari Antara, Sabtu (1/10).

Sebelumnya, gempa tektonik dengan magnitudo 5,8 terjadi di Tapanuli Utara pada pukul 02.28 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,11 lintang utara dan 98,83 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.

Hingga pukul 04.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1 dan magnitudo terkecil M2,5.

Daryono mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut dan lari keluar), daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Lalu daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu).

"Berdasarkan informasi sementara, gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata dia.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi