Pasca Gempa Tapanuli Utara, Mata Air Panas di Sipoholon Mengering

Pasca Gempa Tapanuli Utara, Mata Air Panas di Sipoholon Mengering
Sumber air belerang panas yang mengering di Sipoholon, pasca gempa bumi yang melanda Tapanuli Utara, Sabtu (1/10). (Antara)

Analisadaily.com, Tarutung - Sumber mata air belerang di pemandian Air Panas Sipoholon, tetiba mengering pasca guncangan gempa bumi yang melanda Tapanuli Utara, Sabtu (1/10).

Kepala Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Sumatera Utara, Hendro Nugroho, mengatakan penyebab mata air panas Sipoholon yang mengering masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, meski tak dipungkiri, getaran gempa bumi yang melanda Taput bisa jadi sebagai penyebabnya.

"Kalau untuk aktivitas geothermal memang ada hubungannya dengan gempa bumi. Hanya saja, untuk kepastiannya, apakah itu disebabkan oleh gempa bumi, dini hari tadi, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut," kata Hendro dilansir dari Antara.

Kata dia, salah satu hal yang mempengaruhi geothermal adalah gempa tektonik, walaupun aktivitas magma yang berada di bawah permukaan tanah juga dimungkinkan sebagai penyebabnya.

"Namun, pergeseran kerak bumi yang mengakibatkan terjadinya gempa hanya merupakan salah satu faktor saja yang mengakibatkan mengeringnya sumber air panas tersebut. Makanya, untuk memastikan penyeba mengeringnya (mata air belerang panas Sipoholon) butuh penelitian lebih lanjut," tukasnya.

Sebelumnya, pemilik akun "Facebook" Erika Sihombing yang dipantau Antara mengunggah kejadian mengeringnya mata air panas belerang di Sipoholon Taput pasca guncangan gempa bumi yang melanda, dini hari tadi.

"Ini sekilas vidio keadaan air panas Sipoholon airnya hilang tiba-tiba. Itu menandakan kita harus lebih waspada. Semoga tidak terjadi gempa lagi," tulisnya dalam akun media sosialnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi