Alasan Memulai Investasi Sejak Dini

Alasan Memulai Investasi Sejak Dini
Foto ilustrasi (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Waktu terbaik untuk melakukan investasi adalah satu dekade lalu. Sedangkan, waktu terbaik kedua melakukan investasi adalah saat ini. Ketika Anda menunggu gaji yang lebih tinggi maupun rekening yang tebal, itu menjadi satu keputusan salah. Artinya, Anda bisa saja melakukan investasi dengan apa yang dihasilkan sekarang.

Menurut Yudha Situmorang, Co Founder dari InvestBro, dalam keterangannya tertulis “Memulai investasi lebih awal berarti uang Anda akan menghasilkan bunga lebih lama dari keuntungan pasar. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan banyak uang untuk diinvestasikan”.

Sambungnya, investasi adalah sesuatu yang sering dilupakan ketika muda dan disesali pada masa tua. Cepat atau lambat, investasi pasti bisa membuahkan hasil. Anda hanya perlu untuk mencoba sedini mungkin.

Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk melakukan investasi di saat masih muda. Tidak ada dana kuliah atau pembayaran cicilan yang harus ikut dikorbankan. Langsung saja mulai melakukan investasi dengan modal kecil atau tidak terlalu besar.

6 Alasan Memulai Investasi Sejak Dini

Investasi sejatinya bisa membantu Anda dalam meringankan beban finansial di masa mendatang. Selain itu, pada saat melakukan investasi dananya juga bisa dicairkan kapan saja saat sedang dibutuhkan. Ada 6 alasan, kenapa harus memulai investasi sejak dini sebagai berikut:

1. Memberikan Ketenangan Hidup

Pada saat melakukan investasi bisa memberikan ketenangan hidup. Contohnya, di saat ingin menyekolahkan anak sampai dengan mendapatkan gelar master. Maka, untuk mendapatkan itu semua tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit atau besar.

Namun, dengan melakukan investasi mulai sejak kecil ini bisa membantu semua keinginan menjadi terwujud. Ketika anak ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan, Anda bisa merasa sedikit lebih tenang, karena tidak perlu merasa kebingungan lagi mencari sumber pinjaman dana.

Tidak hanya perihal dana pendidikan saja. Akan tetapi, hampir semua keinginan di dalam aspek kehidupan bisa dipenuhi dengan melakukan investasi sejak dini. Dengan ketenangan inilah bisa membuat Anda bahagia.

2. Investasi Mempunyai Instrumen yang Beragam

Seperti yang diketahui, untuk saat ini investasi semakin beragam. Selain investasi dengan saham. ada juga jenis investasi reksadana, deposito, obligasi, emas sampai dengan peer to peer lending.

Instrumen pada investasi ini bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, keuangan dan profil risiko masing-masing. Ketika Anda ingin menjadi tipe orang yang konservatif, maka bisa memilih jenis investasi reksadana, surat utang pemerintah dan investasi emas. Sedangkan, untuk Anda yang berani ambil resiko lebih berat bisa melirik jenis investasi saham, peer to peer lending, forex dan masih banyak lainnya lagi.

3. Transaksi Cepat dan Aman

Di dalam dunia investasi juga sering dikenal dengan jual dan beli. Tentu saja dengan semuanya bisa dimudahkan, berkat kehadiran beberapa aplikasi atau platform untuk melakukan investasi.

Jadi, transaksi investasi ini bisa dilakukan secara online. Artinya, langsung dari ponsel dimana dan kapan saja. Misalnya, investasi saham, ada beberapa pilihan alat yang dipakai seperti aplikasi tradings aham online milik sekuritas.

Sama halnya dengan investasi reksadana, ada aplikasi yang bisa dipilih dan dikeluarkan oleh pihak perusahaan investasi. Sampai dengan saat ini sudah banyak sekali fintech dan situs belanja online (e-commerce) yang ikut serta bermain atau memasarkan produk reksadana.

4. Aset Kekayaan untuk Membayar Hutang

Investasi merupakan salah satu aset kekayaan yang bisa dipergunakan untuk membayar hutang. Suatu saat Anda mempunyai utang dalam jumlah besar, maka langkah yang bisa dilakukan adalah menjual saham untuk membayar sebagian atau seluruh dari jumlah hutang tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa menjual emas atau mencairkan reksa dana untuk membayar hutang apabila benar-benar berada di kondisi yang terdesak atau kehabisan uang tunai. Dari hasil investasi pun, bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi, semakin banyak mempunyai portofolio semakin banyak juga aset kekayaan yang Anda miliki.

5. Dapat Dijadikan Sebagai Passive Income atau Penghasilan Utama

Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan passive income atau penghasilan tambahan. Hal tersebut bisa saja terjadi, ketika sudah berada di instrumen yang menguntungkan dan terpercaya.

Pada instrumen yang bisa memberikan tambahan penghasilan, contohnya yaitu investasi saham. Anda juga bisa mendapatkan imbal hasil atau yang sering disebut dengan return per bulan atau pertahun dari jumlah investasi tersebut.

Ketika sudah terjun di dalam dunia investasi ini bisa sembari dilakukan dengan cara tiduran dan tiba-tiba sudah menghasilkan uang. Contoh lain yang sesuai dengan hal yang satu ini adalah investasi properti.

Membangun rumah Rp500.000.000,00 dengan menjadikan kontrakan 5 pintu. Setelah itu, bisa disewakan dengan harga Rp1.000.000,00. Maka, dalam kurun waktu 1 bulan Anda bisa meraup keuntungan sampai dengan Rp5.000.000,00.

Ketika dihitung, Anda bisa balik modal dalam kurun waktu 1000 bulan atau setara dengan 8 tahun lebih . Ketika melihat peluang di atas, melakukan investasi ini tidak mungkin dijadikan sebagai sumber uang Anda.

6. Modal yang Terjangkau

Alasan kenapa investasi itu perlu, karena saat ini modal untuk melakukan investasi ini sangat terjangkau. Tidak perlu memulai investasi dengan modal jutaan rupiah. Artinya, dengan modal Rp10.000,00 - Rp100.000,00 saja sudah bisa melakukan investasi.

Contoh mudahnya, di saat melakukan investasi emas dan reksadana pada salah satu aplikasi e-commerce. Membeli saham dengan modal Rp100.000,00 saja sudah bisa dilakukan. Jadi, untuk Anda jangan takut melakukan investasi supaya bisa meraih kesuksesan.

Menggapai masa depan dengan keuangan yang mapan dan kaya raya ini harus diiringi dengan perjuangan. Semuanya tidak ada yang namanya langsung instan begitu saja. Salah satunya adalah disiplin dalam menyisihkan 10% dari gaji atau penghasilan pada setiap bulan untuk anggaran investasi.

(REL/JG)

Baca Juga

Rekomendasi