Ilustrasi (Istimewa)
Analisadaily.com, Bangkok - Sedikitnya 31 orang tewas pada Kamis (6/10) dalam penembakan massal di pusat penitipan anak di provinsi timur laut Thailand, kata juru bicara kepolisian.
Dilansir dari Antara, mengutip Reuters, Jumat (7/10), korban penembakan termasuk anak-anak dan orang dewasa, kata kepolisian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pria bersenjata tersebut merupakan mantan petugas kepolisian dan perburuan untuk menemukan pelaku sedang berlangsung.
Perdana Menteri Thailand memperingatkan semua lembaga untuk mengambil tindakan dan menangkap pelakunya, kata seorang juru bicara pemerintah.
Tingkat kepemilikan senjata di Thailand tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di kawasan itu.
Tapi jumlah resminya tidak mencakup senjata ilegal yang jumlahnya cukup besar, yang banyak di antaranya telah dibawa masuk melalui perbatasan yang tidak dijaga ketat selama bertahun-tahun dari beberapa negara tetangga yang terlibat perselisihan.
Penembakan massal jarang terjadi di Thailand, tetapi pada 2020, seorang tentara yang marah atas gagalnya kesepakatan properti membunuh sedikitnya 29 orang dan melukai 57 orang lainnya dalam amukannya di empat lokasi.
Pelaku penembakan massal di tempat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand, diketahui merupakan seorang mantan polisi.
Pelaku tersebut dilaporkan bunuh diri setelah aksinya yang menewaskan sedikitnya 31 orang, termasuk anak-anak, kata kepolisian setempat kepada Xinhua.
Rekaman televisi menunjukkan sejumlah ambulans dan keluarga korban berkumpul di luar pusat penitipan anak tersebut. Sebagian besar korban adalah anak-anak yang dititipkan di fasilitas tersebut, menurut surat kabar Thailand Matichon.
(RZD)