Waktu Indonesia Berkain Hadir di SMA Sultan Iskandar Muda (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim Waktu Indonesia Berkain (WIB) sukses menggelar campaign yang dikemas dalam bentuk Talkshow 'WIB Hadir di SMA Sultan Iskandar Muda' pada Rabu (19/10). Dengan mengusung tema 'Saatnya Berkain' tim WIB menghadirkan Dinda Manisha yang merupakan seorang fashion enthusiast di Kota Medan yang membawakan sesi memadupadankan kain Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme pada Generasi Z yang berfokus pada satu dari delapan kebudayaan yang ada di negara Indonesia yaitu pakaian adat. Campaign ini juga ingin mengajak para Generasi Z terkhusus siswa SMA Sultan Iskanda Muda untuk mau kembali memakai kain-kain tradisional Indonesia yang dikreasikan dengan tampilan yang lebih modern dan kekinian.
Salah satu pemateri sekaligus salah satu anggota tim WIB, Suryani Agata Sitanggang mengatakan bahwa kain Indonesia sebagai keberagaman budaya Indonesia yang wajib untuk dilestarikan dan ia memperlihatkan fakta-fakta mencengangkan dari Kain Indonesia yang tidak banyak orang ketahui.
"Kita semua pastinya makin bangga, melihat fakta bahwa kain Indonesia sudah mendunia dan meraih begitu banyak penghargaan," katanya.
Memasuki pertengahan acara, Dinda Manisha selaku pembicara kedua membawakan sesi bincang bersama, yang dimeriahkan dengan adanya pemberian referensi berkain yang lebih modern.
"Senang banget, melihat mereka semua semangat, antusias, aku kira tadi bakalan di cueki ternyata engga. Bahkan diluar ekspetasi aku yang tunjuk tangan untuk maju kedepan," ucapnya.
Sementara itu Kepala sekolah SMA Sultan Iskandar Muda, Erisda turut memberikan argumennya terkait campaign ini. Kata dia selama ini mereka berpikir bahwa menggunakan batik merupakan hal yang kuno.
"Berkat campaign ini mereka makin semangat dan termotivasi untuk menggunakan kain," tuturnya.
Regita Puteri selaku salah satu tim Waktu Indonesia Berkain berharap bahwa dengan sudah dilaksanakannya campaign ini, para siswa SMA Sultan Iskandar Muda yang termasuk dalam Generasi Z dapat lebih percaya diri dan menormalisasi penggunaan kain dalam kegiatan sehari-hari.
"Ini sebagai wujud dari rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia," tambahnya.
(JW/RZD)