22 Anak Penderita Gagal Ginjal Akut di Aceh Meninggal Dunia

22 Anak Penderita Gagal Ginjal Akut di Aceh Meninggal Dunia
Dewan Perwakilan Rakyat (DPRA) Aceh ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh menemui pasien anak penderita gagal ginjal akut, Selasa (25/10). (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Rizal Falevi Kirani, mengatakan sebanyak 22 dari 29 anak penderita gagal ginjal akut di Provinsi Aceh dilaporkan meninggal dunia. Ia menemukan ada 29 pasien anak yang sempat dirawat karena gagal ginjal akut di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Dari jejak rekam medis, puluhan pasien mengonsumsi obat yang mengandung zat kimia berupa ethylene glycol (EG), dietilen glikol atau glycol (DEG) dan etilen glikol butil eter atau ethylene glycol butyl ether (EGBE).

"Total ada 29 kasus, 22 orang yang meninggal dunia, lima sembuh dan dua lagi yang sekarang masih dirawat di rumah sakit," kata Rizal usai melakukan inspeksi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Selasa (25/10).

Dia meminta pihak rumah sakit untuk memberikan pelayanan intensif kepada anak yang diduga mengalami ginjal akut. Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan santunan kepada dua pasien gagal ginjal yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Satu di antara pasien anak yang dirawat sudah sampai pada tahapan cuci darah.

“Dua anak yang masih dirawat ini harus menjadi fokus, dan satunya sedang cuci darah,” kata Rizal.

Dia juga mengimbau warga untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat, dan harus berkonsultasi dengan dokter spesialis.

Direktur RSUDZA Banda Aceh, dr Isra Firmansyah, mengatakan pasien terakhir yang diterima merupakan rujukan dari RSUD Sigli. Pasien tersebut disebutkan tidak dapat buang air kecil setelah beberapa jam. Pasien juga menderita keluhan pembengkakan di daerah mata dan urin tidak keluar.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi