Multiplier Effect Berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya dalam Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi

Multiplier Effect Berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya dalam Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi
Emvawari Candra Sirait (Analisadaily.com)

Analisadaily.com, Tapanuli Utara – Di usia yang sudah berumur 8 tahun memimpin, Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs.Nikson Nababan, M.Si saat ini masih terus melanjutkan visi-misinya menjadikan Taput sebagai lumbung sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan daerah tujuan wisata. Salah satu cara untuk mewujudkan visi-misinya itu yakni dengan mendirikan Universitas Negeri Tapanuli Raya (UNTARA).

Menurutnya, sebagai leading sektor pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan SDM unggul, inovatif, kompetitif, serta daerah tujuan wisata, kehadiran Untara dipandang sangatlah perlu. Pasalnya selain untuk mewujudkan Taput sebagai lumbung SDM dan daerah tujuan wisata, keberadaan Untara dinilai sangat berpotensi sebagai trigger (pemicu) dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Berdirinya Universitas Tapanuli Raya akan menjadi Multiplier Effect kemana-mana,”ujar Drs. Nikson Nababan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Taput, Kamis (29/9) lalu.

Dia mengatakan, dengan berdirinya UNTARA, maka seluruh sektor pendidikan mulai dari hulu ke hilir akan berputar di Kabupaten Taput dan dengan sendirinya akan menggeliatkan sektor perekonomian di daerah.

“Bagaimana dari hulu sampai hilir pendidikan itu ada di Tapanuli Raya, Tapanuli Utara dan bagaimana di seluruh dunia dan di seluruh Indonesia, datang ke Tapanuli Raya, bawa duit lagi. Bertahun-tahun lagi. Bayangkan siapa yang nyiapin makanannya, hotel, ojek online (Ojolnya), dan angkotnya?imbuhnya.

Dia menyampaikan,dalam teori ekonomi dikatakan, banyak berputar uang di suatu daerah maka pertumbuhan ekobnomi akan semaakin tinggi. Banyak usia produktifitas di suatu daerah maka produktifitas kerja akan semakin tinggi.

“Kita cek Tapanuli Raya, berbanding terbalik. Hari ini kita gajian, besok transfer. Hari ini kita panen besok transfer, yang kita transfer ini uang dan usia produktif, akhirnya apa? pertumbuhan ekonomi kita stag (stagnan). Menurut saya dan kajian itu bahwa, trigger yang paling utama yang harus kita kerjakan, adalah menstop persoalan itu,”ujarnya.

Pada sisi lain, Bupati yang sudah beberapa kali menerima penghargaaan sebagai kepala daerah inovatif (KDI) ini menjelaskan, pendirian UNTARA juga tidak hanya semata-mata hanya untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di daerah. Akan tetapi lebih dari itu kehadiran Untara diharapkan menjadi salah satu ujung tombak membangkitkan semangat pariwisata khususnya di kawasan Danau Toba.

Dia mengasumsikan, seandainya telah berdiri universitas negeri di Tapanuli Raya,semisal minimal diisi sebanyak10 fakultas dengan jumlah mahasiswa rata-rata 300 orang per fakultas, maka hitung-hitungan kasar akan ada civitas akademika universitas diperkirakan sebanyak 5.000 orang. Pada saat tertentu akan melakukan kunjungan wisata ke kawasan Danau Toba.

“Kemana mereka kalau libur, tentu ke Danau Toba. Bahkan kalau suadah ada universitas, akan semakin banyak orang dan investor yang datang ke sini untuk membangun hotel, bahkan mungkin akan berdiri pabrik sepatu atau pabrik baju, karena sudah banyak permintaan,”ujarnya pada suatu kesempatan.

Untuk itu dia mengatakan, kehadiran UNTARA di Taput sangatlah penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah sehingga Taput bisa menjadi salah satu daerah Lumbung SDM, maju, mandiri dan sejahtera.

Dalam rangka mewujudkan pendirian UNTARA ini, Drs. Nikson Nababan terus melakukan berbagai gerak langkah. Mulai dari penyampaian proposal kepada pemerintah pusat melalui pihak Kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi (Menristekdikti), dan melakukan lobi-lobi kepada pejabat tinggi negara. Mulai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, MPR, dan DPD.

Terakhir Drs. Nikson Nababan M.Si menyerahkan proposal pendirian UNTARA kepada anggota komisi X DPR RI Sofyan Tan. Proposal itu disampaikan pada saat kunjungan kerja anggota Komisi X DPR RI ke Taput pada Senin, 12 September 2022 lalu.

"Saya menyampaikan dikesempatan ini dan berharap kepada Komisi X DPR RI bahwa perlunya SDM untuk mendukung ini, sehingga saya sampai sekarang mendorong berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya hadir di Tapanuli Raya ini, karena ini akan menjadi multiplier effectyang sangat berpengaruh untuk wisata danau toba. Saya juga berharap dan memohon untuk Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan untuk membantu agar terealisasinya UNTARA demi Kepentingan kita bersama dan anak cucu kita kedepannya,”ujar Bupati Taput Drs. Nikson Nababan M.Si, seperti dikutip dari Portal Taputkab.go.id.

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang terletak di dataran tinggi Sumut dengan luas wilayah 3.800,31 km2. Pada tahun 2019, jumlah penduduk Taput diperkirakan sebanyak 301.789 jiwa tersebar di 15 Kecamatan, 241 desa dan 11 kelurahan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Taput tahun 2018, menunjukkan bahwa siswa SMU dan SMK (negeri swasta) kelas XII Tahun 2016-2017 sebanyak 18.155. Dengan rincian, sebanyak 11.613 siswa SMA dan sebanyak 6.542 siswa SMK. Dari jumlah itu angka partisipasi murni (APM) yang melanjut ke jenjang perguruan tinggi, pada tahun 2018 mencapai 18 persen lebih. Ini berarti siswa pada jenjang SMU dan SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi 18 persen lebih kali 18.155 menjadi sekitar 3.268 orang.

Dengan demikian bisa diasumsikan lulusan SMA/SMK yang melanjut ke perguruan tinggi masih sangat terbilang minim. Kondisi ini bisa terjadi diduga karena beberapa hal. Pertama, situasi perekonomian suatu keluarga yang dianggap kurang mampu menyekolahkan anak sampai ke jenjang perguruan tinggi. Keterbatasan ekonomi untuk membiaya pendikan ini sering menjadi momok membuat animo lulusan SMA/SMK yang menlanjut keperguruan tinggi semakin tipis.

Kedua, lokasi dan tempat (kampus) perguruan tinggi. Ada kecenderungan sebagian orangtua sulit melepas anaknya bila harus pergi keluar daerah untuk melanjutkan pendidikannya sampai jauh ke luar daerah. Hal ini bisa terjadi karena situasii perekonomian yang belum mampu. Pasalnya biaya untuk kuliah jauh sampai keluar daerah itu menelan dana yang cukup besar. Kemudian bisa terjadi karena faktor dan rasa khawatir orangtua bila anaknya dalam keseharian tidak berada di sekitar dan tidak terkontrol olehnya. Rasa khawatir ini sering timbul diduga karena ada sesuatu hal.

Oleh berbagai faktor tersebut, diasumsikan kebutuhan UNTARA di daerah sudah saatnya dipertimbangkan untuk menjembatani antara kepentingan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan kemampuan ekonomi masyarakat dalam menjangkau pendidikan tinggi.

Dengan berdirinya perguruan tinggi di daerah ada kemungkinan animo masyarakat yang akan melanjut ke perguruan tinggi akan semakin tinggi mengingat lokasinya dekat dengan tempat tinggal dan biaya yang dibutuhkan pun terbilang masih terjangkau khususnya bagi kalangan keluarga menengah ke bawah karena tidak lagi harus memikirkan biaya perongkosan, penginapan, makan, dan kebutuhan lainnya.

Menurut penjelasan undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.

Jenjang pendidikan mencakup program program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan dengan titel diploma, sarjana, magister, doktor, dan lain sesuai dengan program ilmu yang dipilihnya. Dengan demikian, berdirinya perguruan tinggi di daerah akan bisa dimanfaatkan para lulusan SMA/SMK sederajat untuk menimbah ilmu dengan ketersediaan berbagai program ilmu yang ada di dalamnya.

Perputaran Uang dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Pada sisi lain seperti penjelasan di atas tingkat animo lulusan SMA/SMK negeri dan swasta yang melanjut ke jenjang perguruan tinggi masih minim karena hanya mencapai rata-rata 18 persen dari 18.155 atau dengan jumlah 3.268 orang. Namun bila diasumsikan secara ekonomis, uang yang dikeluarkan untuk membiaya pendidikan dari sebanyak 18 persen lulusan SMA/SMK ini sudah terbilang cukup tinggi.

Pasalnya bila diasumsikan biaya rata untuk satu orang anak per bulan untuk satu orang saja Rp1.500.000 ribu, maka rata-rata uang keluar dari kabupeten Taput per bulannya sudah mencapai Rp 4.902.000.000 atau setara Rp 4,9 miliar (Rp 1.500.000 x3.268). Jumlah ini hanya hitungan satu bulan.Bila dikalkulasikan dengan satu tahun maka uang yang keluar dari Taput mencapai Rp 58,8 miliar (Rp 4,9 miliar dikali 12 bulan). Artinya ada sekitar Rp 58,8 miliar uang masyarakat yang harus ke luar dari daerah untuk kebutuhan anak menjalani pendidikan tinggi di luar daerah.

Secara ekonomi tentu hal menjadi salah satu potensi. Pasalnya dana Rp 58, miliar dalam setahun atau Rp 4,9 miliar dalam satu bulan, akan berputar di daerah bila para mahasiswa tersebut kuliah di perguruan tinggi yang ada di daerah. Perputaran uang tersebut tentu akan mampu meningkatkan dan mendorong sektor perekonomian di daerah.. Itu masih bicara soal biaya kebutuhan anak kuliah satu orang Rp 1.500.000 per bulan. Belum termasuk biaya kebutuhan hidup lain di perkuliahan seperti biaya uang kuliah, beli buku, uang kontrakan kos, dan biaya kebutuhan lainnya. Bisa dibayangkan betapa besarnya uang yang keluar dari Taput. apalagi bila tingkat animo lulusan SMA/SMK yang melanjut keperguruan tinggi di luar daerah semakin tinggi.

Pada hal lain, kehadirian perguruan tinggi di daerah juga tidak hanya membuka akses luas perekonomian, tetapi dengan sendirinya juga akan membuka lapangan pekerjaan baru, seperti dosen, pegawai, cleaning servis, tukang kebun, dan tenaga kerja lain yang dibutuhkan dalam kampus tersebut. Selain tenaga kerja di dalam kampus, akibat adanya aktivitas perkuliahan, juga akan melahirkan tenaga-tenaga kerja lain di luar kampus, seperti foto copi, jilid, dan lainnya.Para pedagang akan tumbuh subur dan investasi akan semakin meningkat.

Dengan menggunakan asumsi tersebut maka kebutuhan universitas negeri di daerah sangat berkorelasi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, sekalipun tujuan berdirinya universitas negeri ini bukanlah semata-mata hanya karena alasan pertumbuhan ekonomi namun lebih dari itu berdirinya perguruan tinggi tetapmengutamakan pencerdasan dan kesejahteraan masyarakat.

Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Pembangunan

Sesuai dengan penjelasan undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.

Dengan jenjang pendidikan yang mencakup program program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan dengan titel diploma, sarjana, magister, doktor, dan lain sesuai dengan program ilmu yang diperoleh.

Mencermati penjelasan tersebut, kehadirian universitas atapun perguruan tinggi di suatu daerah menjadi wadah atau laboratorium yang nantinya akan “melahirkan” manusia-manusia cerdas pemikir dan intelec yang ilmunya tentu dapat dimanfaat untuk pembangunan dan kamajuan suatu daerah. Pasalnya dengan ilmu yang dimiliki diyakini seorang lulusan perguruan tinggi akan mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif, dan teknologi yang bermanfaat terhadap pembangunan daerah.

Implikasi karya-karya inovatif terhadap pembanguan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni antara menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan Pemda setempat dalam setiap rencana program pembangunan. Kemudian melibatkan pihak perguruan tinggi dalam melihat situasi yang terjadi ditengah masyarakat serta tudy-study ataupun survei terhadap kebutuhan masyarakat sehingga kelak program tersebut bisa terencana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Begitu juga halnya dengan berdirinya Untara di Taput. Keberadaan Untara kelak akan mampu memproduksi pemikir-pemikir muda visoner yang ilmunya bisa diandalkan mendukung program pembangunan daerah. Baik dibidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan bidang-bidang lain yang bermanfaat bagi masyaraka. Alumni-aluni UNTARA kelak akan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dari perguruan tinggi untuk memajukan daerahnya sendiri.

Selain daripada itu kehadiran UNTARA kelak akan membawa angin segar dan warna baru dalam dunia pendidikan di Tapanuli Raya khususnya di Taput. Sebab hadirnya UNTARA akan bisa mempermudah akses pendidikan bagi lulusan SMA/SMK sederajat yang ada di daerah untuk menjangkau pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini juga menjadi peluang bagi orangtua bisa lebih mudah menyekolahkan anaknya dengan beban biaya yang lebih rendah karena tidak mengeluarkan biaya uang kos, makan,dan biaya transpotasi.

Selain meringankan beban orangtua dan anak didik lulusan SMA/SMK sederajat, kehadiran UNTARA tentu akan berdampak langsung terhadap kemajuan daerah. Misalnya dampak fisik. Keberadaan Untara tentu akan merubah “wajah” suatu daerah karena akan melahirkan bangunan-bangunan baru sehingga daerah sekitar dengan sendirinya akan berubah menjadi kota smart city (Kota Pintar). Hadirnya perguruan tinggi di daerah akan sejalan dengan lahir gedung-gedung baru sarana dan prasana pendukung perguruan tinggi akan semakin subur.Termasuk gedung-gedung lain yang berkaitan baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Berdirinya sebuah perguruan tinggi di daerah tentu akan berdampak terhadap perkembangan perekonomian. Harga jual perdagangan dengan sendirinya akan semakin naik, semisal harga lahan perumahan, perkantoran, barang-barang dagangan serta perkembangan lapangan pekerjaan. Siituasi ini akan menggerakkan aktivitas-aktivitas dan kegiatan ekonomi sekitar. Misalnya perdagangan. Untuk aktivitas perdagangan, hadirnya toko-toko penjual buku, alat-alat tulis, rumah makan, dan warung. Kemudian Jasa penginapan,(Indekos) , kontrakan, loundry, jasa foto copi, penjilidan, jual pulsa yang berhubungan dengan kampus. Semakin lama kegiatan ekonomi tersebut akan semakin tumbuh subur dan berkembang membuat suatu daerah semakin maju.

Sejalan berdirinya perguruan tinggi di daerah tentu akan tumbuh berbagai lapangan pekerjaan,seperti dosen, pegawai, cleaning servis, petugas kebersihan dan kebun, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan aktivitas kampus.

Kemudian dampak sosial, kehadirian sebuah perguruan tinggi di daerah berimplikasi terhadap cara berpikir dan pola berbudaya masyarakat. Masyarakat akan semakin memahami akan pentingnya pendidikan. Menurut wikipedia, pendidikan adalah suatu pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Melalui pendidikan, seseorang juga akan mengetahui sesuatu hal yang belum diketahuinya menjadi diketahui. Mengajarkan karakter dan norma-norma yang berlaku ditengah masyarakat, melalui pendidikn moral dan etika. Selain itu pendidikan juga bermanfaat untuk melahirkan generasi penerus bangsa.

Terakhir dampak pembanguan dan kemajuan daerah. Selain daripada dampak fisik, non fisik, dan dampak sosial budaya, berdirinya sebuah perguruan tinggi tentu akan berdampak terhadap pembangunan di daerah. Pasalnya perguruan tinggi juga dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan arah program kebijakan pembangunan di daerah. Hadirnya perguruan tinggi bisa membantu model-model pembangunan daerah yang lebih maju dan repsesentatif.

Pasalnya perguruan tinggi dengan berbagai ilmu yang ada didalamnya akan mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.Untuk mensinkronkan hal ini Pemda perlu melibatkan perguruan tinggi dalam setiap membuat dan merancang sebuah program. Hal ini bertujuan agar program yang dilaksanakan tersebut terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pengkajian oleh perguruan tinggi. Misalnya program dalam bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan serta program bidang lain yang bermanfaat.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Kompas.com 10/3/2022) menyampaikan, perguruan tinggi memiliki lima peran yang sangat strategis dalam membangun talenta-talenta unggul nasional.

Pertama, perguruan tinggi sebagai agen transformasi sosial dan ekonomi bangsa diharapkan tidak lagi sebatas tempat terjadinya transfer ilmu.Menurutnya perguruan tinggi juga menjadi tempat mengolah, mengasah, menguatkan, dan mengembangkan potensi, keilmuan, serta karakter mahasiswa sehingga menjadi sumber daya manusia yang inovatif dan berdaya saing global.

Kedua, perguruan tinggi dituntut dapat menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan bakat, kemampuan, dan keahliannya. Harapannya, lulusan perguruan tinggi dapat memilih jalan karir atau profesi yang sesuai dengan talentanya tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

"Ketiga, perguruan tinggi memimpin dalam proses membentuk pemimpin-pemimpin masa depan, yang tidak saja menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki iman dan takwa, serta karakter kebangsaan yang kuat.

Keempat, Ma'ruf berharap perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman teoritis, tetapi juga punya kapasitas problem solving sehingga mampu menjawab permasalahan nyata di masyarakat dengan ilmu yang dimilikinya. Terakhir, Ma'ruf berpesan agar perguruan tinggi sebagai lembaga yang mengembangkan talent harus melakukan perbaikan terus-menerus. Ia menambahkan, kolaborasi antarperguruan tinggi, dan dengan pemerintah, dunia industri dan dunia usaha harus terus dibangun dan diperkuat sehingga mampu menciptakan ekosistem yang ideal bagi tumbuhnya bibit-bibit talenta nasional.

Peluang

Kabupaten Taput yang terletak di dataran tinggi Sumut dengan luas wilayah 3.800,31 km2 dengan umlah penduduk tahun 2019 sebanyak 301.789 jiwa tersebar di 15 Kecamatan, 241 desa dan 11 kelurahan sesunguhnya sangat mempunyai peluang untuk mendirikan lembaga perguruan tinggi di daerahnya seperti Untara.

Dengan luas daerah dan jumlah penduduk, Kabupaten Taput sangat berpotensi mendirikan lembaga perguruan tinggi negeri sebagai sentra pendidikan. .Data BPS Taput tahun 2018, menunjukkan bahwa siswa SMU dan SMK (negeri swasta) kelas XII Tahun 2016-2017 dari sebanyak 18.155 dengan rincian, 11.613 siswa SMA dan 6.542 siswa SMK, masih sekitar 18 persen lebih yang melanjutke perguruan tinggi. Sedangkan sekitar 81 persen lebih masih belum melajutkan. Artinya diasumsikan masih ada sekitar 81 persen lagi para lulusan SMA/SMK sederajat yang bisa dicover perguruan tinggi yang di daerah, di luar dari para lulusan dari daerah lain yang nantinya bisa masuk mendaftar di perguruan tinggi yang ada.

Meskipun belum dapat dipastikan secara kontrit, namun ada dugaan bahwa minimnya lulusan SMA/SMK yang melanjut ke tingkat perguruan tinggi.karena faktor ekonomi dan lokasi kampus perguruan tinggi namun faktor lokasi perguruan tinggi ini seogianya bisa dimanfaatkan menjadi peluang bagi daerah untuk mendirikan sebuah peguruan tinggi.

Selain itu ada keyakinan dengan berdirinya perguruan tinggi di daerah tentu akan menambah animo masyarakat menyekolahkan anaknya karena tidak perlu lagi kuliah keluar daerah dengan mengeluarkan biaya besar.

Menurut pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 17 tahun 2014, tentang pendirian perguruan tinggi negeri bahwa Pendirian perguruan tinggi negeri bertujuan untuk:

a. Meningkatkan akses pendidikan tinggi diseluruh wilayah Indonesia;

b. Meningkatkan pemerataan pendidikan tinggi di wilayah terdepan, terluar,dan tertinggal;

c. Meningkatkan mutu sumber daya manusia di daerah untuk mendukung pembangunan;

d. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

e. Melindungi hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan tinggi yang berkualitas.

Sedangkan pada pada pasal 3 disebutkan, pendirian perguruan tinggi negeri yang meliputi:

a. Pembentukan perguruan tinggi baru;

b. Penegertian perguruan tinggi.

Selanjutnya pada pasal 5 disebutkan, pendirian perguruan tinggi negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus memenuhi persyaratan:

a. Memiliki studi kelayakan;

b. Memiliki rancangan statuta;

c. Memiliki rancangan program akademik;

d. Memiliki rancangan rencana strategis;

e. Memiliki rancangan sistem penjaminan mutu; dan

f. Memiliki rancangan susunan organisasi.

Pada pasal 6 disebutkan,(1) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,pembentukanperguruan tinggi baru harus memenuhi persyaratan:

a. Tersedianya lahan yang bersertifikat yang disediakan oleh Pemerintah
atau pemerintah daerah;

b. Tersedianya dosen dan tenaga kependidikan

c. tersedianya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan
perguruan tinggi sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi

d. Mendapat rekomendasi pemerintahan daerah provmsi dan
kabupaten/kota.

Lahan yang disediakan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a diserahkan kepada Pemerintah.Dosen dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb disediakan oleh Pemerintah melalui pengangkatan pada perguruan tingginegeri terdekat sampai ditetapkannya pembentukan perguruan tingginegeri.Kemudian pada pasal 7 disebutkan. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, penegerian perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan:

a. Diusulkan oleh badan hukum penyelenggara

b. Mendapat rekomendasi pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;

c. Memiliki lahan yang bersertifikat atas nama badan hukum penyelenggara
atau pemerintah provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota;

d. Memiliki dosen dan tenaga kependidikan;

e. Penyerahan aset berupa lahan, sarana dan prasarana perguruan tinggi;

f. Pernyataan pegawai perguruan tinggi swasta tidak menuntut untuk
diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil; dan

g. Pernyataan kesediaan badan hukum penyelenggara dan/atau
pemerintah daerah setempat untuk membantu pembiayaan
penyelenggaraan perguruan tinggi sebelum dapat dibiayai secara penuh
oleh Pemerintah dan pada pasal 8 persyaratan jumlah dosen, tenaga kependidikan, lahan, dan sarana prasarana.

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 17 tahun 2014, tentang pendirian perguruan tinggi negeri maka Kabupaten Taput mimilki kriteria untuk mendirikan sebuah universitas atau perguruan tinggi di daerah. Pasalnya Taput memiliki lahan yang cukup luas untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana kampus yang dibutuhkan fasilitas perguruan tinggi. Kemudian dengan banyaknya para lulusan-lulusan SMA/SMK sederajat di Taput setiap tahunnya bisa dijadikan potensi dengan menarik minat mereka (para lulusan-lulusan SMA/SMK) agar mendaftar di perguruan tinggi negeri yang ada di daerah. Promosi dalam arti menerangkan kepada mereka bahwa universitas atau perguruan tinggi negeri yang ada di daerah juga sama mutu dan kualitasnya dengan perguruan tinggi yang ada di luar daerah.

Selain itu kabupaten Taput yang berada di posisi (strategis) daerah Tapanuli menjadi keuntungan tersendiri untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi negeri. Pasalnya Taput dikeliligi daerah Tapanuli seperti Kabupaten Toba, Humbang Hasundutan (Humbahas), Kabupaten Samosir, Dairi, Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng). Tentu para lulusan-lulusan SMA/SMK dari daerah ini sangat berpeluang menjadi mahasiswa di universitas ataupun perguruan tinggi negeri yang ada di Taput. Bisa dibayangkan jumlah lulusan SMA/SMK setiap tahun dari sejumlah daerah ini (Toba, Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Dairi, Sibolga, Tapanuli Tengah (Tengah). Terbilang cukup banyak sehingga menjadi potensi besar.

Kemudian terkait dengan ketersedian dosen-dosen pengajar. Kabupaten Taput yang merupakan salah satu daerah di kawasan Tapanuli Raya yang sejak dahulu dikenal memiliki segudang individu-individu mumpuni dan pintar yang kini bekerja di Pemerintahan maupun di sektor swasta di luar daerah bisa diberdayakan menjadi dosen. Di luar itu untuk memenuhi kebutuhan, bisa juga nantinya para dosen-dosen pengajar didatangkan dari perguruan tinggi negeri atau swasta luar daerah untuk mengajar di perguruan tinggi yang ada di daerah.

Selain daripada itu, Kabupaten Taput yang berada di daerah lingkar kawasan Danau Toba bisa menjadi peluang besar untuk mendirikan perguruan tinggi di daerah . Hal ini juga didukung dengan ditetapkan Danau Toba menjadi kawasan strategi pariwisata nasional (KSPN) prioritas.

Pasalnya dengan ditetapkannya kawasan Danau Toba menjadi KSPN prioritas sebagai salah satu bentuk pengembangan pariwisata, perguruan tinggi yang ada di daerah bisa membuka program study pariwisasta sehingga nanti para alumninya disiapkan untuk mendukung program pariwisata, seperti pemandu, para pekerja di hotel pariwisata dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan pariwisata.

Tantangan

Kerja keras semangat Bupati Taput Drs. Nikson Nababan M.Si dalam merealiasikan dan mendirikan Untara tentu menghadapi berbagai tantangan. Meskipun bertujuan memajukan pendidikan dan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di daerah, untuk merealisiskan hal ini tentu bukan hal yang mudah. Banyak tantangan dan lika-liku dan tantangan yang harus dihadapi.

Menurut penulis, ada beberapa hal yang menjadi tantangan yang harus dipertimbangkan dalam upaya pendirian Untara di Taput, antara lain, pertama menyangkut pembiayaan. Diketahui untuk mendirikan sebuah universitas dibutuhkan dana segar yang cukup besar. Dimana dana ini bertujuan untuk biaya operasional,a pembangunan saran dan prasana akademik, termasuk menyediakan fsilitas pendukung lain. Mulai dari penyediaan lahan bersertifikat sebagaimana disebutkan pada pasal 7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 17 tahun 2014, tentang pendirian perguruan tinggi negeri bahwa. Kemudian pembangunan fisik kampus seperti gedung, ruang belajar, kantor, dan sarana prasana pendukung lainnya. Kemudian biaya honor ataupun gaji para tenaga dosen dan staf lainnya. Diketahui, untuk mendirikan sebuah universitas ataupun perguruan tinggi di daerah membutuhkan dana segar yang cukup besar. Sebab dana itu menyangkut pembangunan fisik dan fasilitas pendukung lainnya.

Untuk menutupi dana besar yang dibutuhkan ini sangat akan sulit bila hanya dibebebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Taput, mengingat (APBD) Taput pertahunnya hanya sekitar kisaran Rp 1,3 triliun sampai Rp 1,4 triliun. Ketersediaan anggaran ini menjadi sangat dilema.Untuk itu dalam hal membiayai pendirian sebuah perguruan tinggi seperti Untara di Taput setidaknya harus ada kerjasama dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Artinya dengan adanya kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda) dengan Kemendekbud sangat berpeluang untuk saling membantu antara pemerintah pusat dan Pemda menalangi biaya pembangunan dan pendirian perguruan tinggi di Taput. Dalam hal ini dibutuhkan kerja keras Bupati Taput Drs. Nikson Nababan Msi melakukan lobi-lobi kepada pemerintah pusat.

Kemudian hal lain yang perlu dipertimbangkan minat masyarakat. Apakah dengan berdirinya nanti sebuah universitas negeri di Tapanuli Utara seperti UNTARA di Taput bisa serta merta langsung diminati oleh masyarakat? Hal ini memang masih perlu diuji. Namun terlepas diminati atau tidak diminati, secara realita keberadaan sebuah perguruan tinggi ataupun universitas di daerah akan sangat membantu masyarakat dan mendukung kemajuan. Pasalnya dengan hadirnya perguruan tinggi di daerah akan semakin mempermudah akses pendidikan kepada masyarakat. Para anak didik lulusan SMA/SMK sederajat tidak perlu lagi jauh merantau mengikuti proses pendidikan tinggi.Dengan hadirnya perguruan tinggi di daerah dengan sendirinya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan dan Saran

Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya yang digagas oleh Bupati Taput Drs Nikson Nababan Msi merupakan salah satu terobosan baru yang bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan serta menjadikan Taput sebagai lumbung SDM berkualitas dan daerah tujuan wisata.

Hal ini juga didorong keinginan bupati agar seluruh masyarakat di daerah bisa mengecap pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Selain itu dengan adanya perguruan tinggi di daerah akan semakin menggeliatkan dan mendorong laju perputaran ekonomi sehingga Taput nantinya bisa bisa mandiri, maju, dan sejahtera.

Kemudian dengan berdirinya perguruan tinggi di daerah sendiri para lulusan SMA/SMK yang ada di Tapanuli Raya khususnya di Taput perlu agi perlu jauh- melanjutkan pendidikan ke luar daerah seperti Ibu Kota Sumatera Utara (Medan), Pulau Jawa, dan daerah lainnya.Akan tetapi sudah bisa mengecap pendidikan tinggi di daerah dengan beban biaya yang lebih murah dan terjangkau.

Hanya saja untuk mencapai harapan tersebut tentu bukan hal yang mudah. Banyak hal yang menjadi tantangan dan rintangan yang harus dilalui. Ibarat pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak. Namun meskipun banyak tantangan dan rintangan, diharapkan Bupati bersama jajaranya tetap bersungguh-sungguh dan serius untuk merealisasikan program pendirian perguruan tinggi negeri umum di daerah demi tujuan mulia untuk mewujudkan Taput sebagai lumbung SDM yang bermartabat,unggul, inovatif, dan kompetitif.

Untuk mewujudkan berdirinya perguruan tinggi di daerah, Bupati juga tidak boleh jalan sendiri namun harus melibatkan seluruh stake holder dan elemen masyarakat secara bergotong royong menyatukan persepsi. Untuk mempercepat proses pendirian perguruan tinggi negeri umum di Taput seogianya harus dibentuk tim khusus percepatan pendirian UNTARA dengan dilibatkanya seluruh elemen masyarakat. Tim ini yang nantinya akan bekerja melakukan pengkajian dan study banding dengan para ahli dalam rangka percepatan pendirian perguruan tinggi negeri umum di daerah. Horas

Karya tulis ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis yang dilaksanakan oleh Dinas Kominfo Taput tahun 2022

Berita kiriman dari: Emvawari Candra Sirait

Baca Juga

Rekomendasi