Pemberdayaan UMK Tanjung Rejo Melalui Manajemen Usaha dan Tata Kelola Pemasaran

Pemberdayaan UMK Tanjung Rejo Melalui Manajemen Usaha dan Tata Kelola Pemasaran
Pemberdayaan UMK Tanjung Rejo Melalui Manajemen Usaha dan Tata Kelola Pemasaran (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan elemen penting yang harus ditingkatkan, agar manfaatnya dapat dinikmati bersama dalam kualitas kehidupan yang lebih baik.

Dengan kata lain, konsep pembangunan lama yang cenderung dikendalikan pemerintah pusat (sentralistik) idealnya harus diubah ke arah yang lebih baik, yaitu sistem desentralistik.

Ada tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat menjadi sangat penting, yaitu pertamapartisipasi masyarakat merupakan suatu alat ukur untuk memperoleh informasi mengenai kondisi, dan kebutuhan masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.

Kedua, masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui perihal proyek tersebut.

Ketiga, adanya anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan permasalahan ini, sejak tahun 2015, pemerintah telah memberikan porsi anggaran yang lebih besar terhadap kebijakan pembangunan pedesaan seperti program dana desa. Dan berdasarkan UU Desa No.6 Tahun 2014, salah satunya menegaskan kewenangan di bidang pelaksanaan pembangunan desa dan kewenangan di bidang pemberdayaan masyarakat desa yang berdasarkan prakarsa masyarakat.

Untuk mewujudkan tujuan pemberdayaan masyarakat perlu juga melibatkan peran perguruan tinggi. Kerja sama perguruan tinggi dengan pemerintah dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu berperan secara langsung dalam menunjang pembangunan daerah dan berperan melalui pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Berdasarkan hal tersebut, Universitas Muslim Nusantara (UMN) AL Washliyah, melalui unit LP2M berupaya meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan ekonomi masyarakat.

Salah satu fenomena yang teridentifikasi adalah di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, yang banyak memiliki potensi lokal namun sampai saat ini belum dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat.

Maka dengan pelaksanaan Pengandian Kepada Masyarakat (PKM) ini diharapkan dapat membantu dan memberikan memberikan solusi kepada pelaku UMK (Usaha Mikro Kecil) untuk mengatasi permasalahan dalam mengembangkan usaha yang mereka geluti saat ini.

Salah satu program yang ditawarkan tim adalah sosialisasi tentang konsep Manajemen Usaha dan Tata Kelola Pemasaran. Dengan cara ini selanjutnya diharapkan mereka dapat meningkatkan produksi dan mengembangkan pemasaran produk secara lebih kompetetitf.

PKM dilaksanakan pada Sabtu (5/11) dengan tema “Optimalisasi Potensi Desa Tanjung Rejo Menuju Desa Wisata TAMPAN (Tangguh, Mandiri, dan Terdepan)”.

Mitra sasaran yang dipilih adalah masyarakat pelaku UMK, dengan tujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang Manajemen Usaha dan Tata Kelola Pemasaran yang lebih moderen, yaitu konsep “Marketing Mix”.

Dalam kegiatan ini mitra sasaran juga diedukasi agar dapat mengembangkan usahanya, dan meningkatkan daya saing produk supaya lebih dikenal masyarakat dan kompetitif. Program PKM ini diketuai Julianto Hutasuhut (Dosen Fakultas Ekonomi), anggota Ardansyah Putra (Dosen Fakultas Ekonomi), Gabena Indrayani Dalimunthe (Dosen Farmasi) serta dibantu seorang mahasisiwi Prodi Manajemen, Iga Wahyuni.

Julianto Hutasuhut, dalam kesempatan ini menyampaikan, produksi masyarakat Desa Tanjung Rejo memiliki potensi yang tinggi, yang secara ekonomi dapat ditingkatkan nilai jualnya, terutama produk batik mangrove, keripik bawang daun jeruju, dan cendol mangrove yang masing-masing mempunyai keunikan.

“Manajemen keuangan tidak hanya meliputi pengelolaan uang kas, tetapi juga pengelolaan semua aset untuk dapat menghasilkan keuntungan,” sebutnya.

Pelaksanaan kegiatan PKM ini melibatkan aparatur desa dan Kepala Desa Tanjung Rejo, yaitu Slamet. Dia memberikan apresiasi, dan mengatakan Kegiatan ini hendaknya dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih intens.

“Seperti keterlibatan institusi pendidikan dalam mendesain kemasan yang lebih menarik, dan sistem pemasaran dengan berbasis online,” tandasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi