Analisadaily.com, Qatar - Rekor terbaik Kosta Rika pada Piala Dunia 2014 memang sudah berlalu delapan tahun lalu, namun semangat untuk mengulangi momen bersejarah itu terus terawat menjelang perhelatan FIFA World Cup 2022 di Qatar yang dimulai pada Minggu (20/11).
Pemain bertahan Kosta Rika, Kendall Waston, mengatakan ia bersama rekan-rekannya ingin akan mengulanginya di Qatar. Berusaha untuk keluar dari "grup maut" menuju babak sistem gugur.
Pada saat itu, Kosta Rika berhasil melewati rintangan dari tim-tim raksasa seperti Italia, Inggris dan Uruguay sebelum mengalahkan Yunani di babak 16 besar. Namun sayang, mereka disingkirkan Belanda melalui adu penalti di perempat final dan mengakhiri rekor terbaik negara itu di Piala Dunia.
Tahun ini, Kosta Rika berada di Grup E bersama tim kelas berat Eropa dan pemenang Piala Dunia, Spanyol (2010) dan Jerman (2014), serta pembangkit tenaga listrik Asia, Jepang. Mereka membuka kampanye grup melawan Spanyol pada 23 November.
"Banyak orang mengatakan kami gila berpikir kami bisa maju dan menjadi juara. Tapi orang gila melakukan dan mencapai hal-hal hebat," kata Waston dilansir dari Reuters, Sabtu (12/11).
"Kami harus siap secara mental. Ini tidak mudah, Spanyol adalah tim yang sangat kuat, tapi kami telah bekerja keras untuk menjalani Piala Dunia yang bagus, jadi mengapa tidak menjadi pembunuh raksasa lagi? Kita akan melempar batu itu sejauh mungkin. Kurasa tidak ada yang mustahil," tegas Waston.
Striker Kosta Rika, Joel Campbell, menggemakan sentimen rekan setimnya, mengatakan dia melihat rival grup mereka sebagai pemain dengan persyaratan yang sama.
"Mereka adalah pesepakbola seperti kami, mereka memiliki dua tangan, dua kaki, satu kepala. Mereka bukan alien. Jelas kami harus menghormati mereka, mereka pemain bagus, tapi kami juga," kata Campbell yang akan bermain di Piala Dunia ketiganya.
Kosta Rika menghadapi Irak dalam pertandingan pemanasan terakhir mereka pada hari Kamis sebelum terbang ke Doha.
(CSP)