"Hari ini kita diminta bergembira dan tentu selalu kompak," katanya, Minggu (13/11).

Pustakawan Muhammad Arifin mengatakan, perlu inovasi dalam pelayanan perpustakaan seiring perubahan zaman di era global dan perubahan pelayanan di sejumlah jasa. Perpustakaan sebagai lembaga non profit harus memiliki konsep sedekah dalam pelayanan seperti harus berbasis user oriented service.

"Kalau bisa orang berkunjung ke perpustakaan itu merasa senang semua kebutuhan terpenuhi, misalnya buku yang dicari, jurnal atau apapun yang dibutuhkan pemustaka," katanya.

Konsep sedekah yang lain, pustakawan dan staf harus selalu tersenyum, tanggap dalam membantu pemustaka dan tentunya inovasi. Intinya harus selalu berbuat baik karena pemustaka adalah raja.

M Joharis Lubis memaparkan pentingnya kekompakan dalam bekerja, ketaatan kepada pimpinan dan terus memotivasi diri. Joharis yang sangat atraktif dalam menyampaikan materi menilai apa yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan sangat baik, karena pemustaka mendapat ilmu bermanfaat.

Kabid Layanan Konservasi Pustaka, Irfan Siregar mengatakan acara diisi dengan kegiatan seminar, malam keakraban, senam bersama dan outbond. Tujuannya untuk menyatukan persepsi dan kekompakan sehinga pelayanan Perpustakaan Kota Medan lebih baik.

(REL/RZD)