Warga terpaksa mendorong sepeda motornya karena mati tiba-tiba ketika melewati ruas jalan Sei Rampah-Tanjung Beringin yang direndam banjir (Analisadaily/Zainal Abidin)
Analisadaily.com, Sergai - Sedikitnya 2.440 rumah warga terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Senin (14/11) sore, dengan durasi yang lama membuat Sungai Sibaro meluap hingga memecahkan tanggul jebol, sehingga debit air ya g besar merendam ribuan rumah warga di Kecamatan Dolokmasihul, Sipispis, dan Sei Rampah, Selasa (15/11).
Sementara di Kecamatan Tebingtinggi, banjir terjadi akibat tanggul Sungai Meriah Padang jebol, sehingga air sungai meluap dan merendam rumah warga.
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, ada 10 desa yang dilanda banjir mengakibatkan 879 KK dengan 4.406 jiwa yang rumahnya terendam banjir.
Sebagian warga diungsikan sementara waktu di tenda-tenda yang sudah disiapkan pemerintah setempat. Camat Dolokmasihul, Muryani mengatakan, 117 KK terpaksa mengungsi.
"Mereka mengungsi akibat rumahnya terendam air," ucap Muryani.
Menurut Muryani, pemerintah bersama TNI dan Polri saat ini terus melakukan pendataan dan evakuasi korban banjir. Tenda pengungsian terus dibuka untuk dapat membantu warga, dan lokasi terparah terdampak banjir yakni Desa Bukit Cermin.
“Pemerintah sudah menyiapkan dapur umum yang dapat menampung 650 orang,” terangnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak BPBD Sergai telah menyiapkan tenda-tenda sebagai tempat sementara untuk mengungsi warga yang rumahnya terdampak banjir, serta menurunkan perahu karet guna membawa warga yang membutuhkan.
“Sampai saat ini belum ada korban jiwa dari peristiwa banjir tersebut,” tandasnya.
(BAH/RZD)